Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rasmus Paludan
Rasmus Paludan

Politikus Denmark Berencana Membakar Alquran 28 Agustus Mendatang



Berita Baru, Internasional – Pemimpin partai Garis Keras Stram Kurs Denmark, Rasmus Paludan, berencana membakar Alquran saat kunjungannya nanti ke Swedia.

Paludan mengaku diundang untuk membakar Alquran oleh seniman jalanan Dan Park. Pembakaran Alquran akan berlangsung pada 28 Agustus di dekat sebuah masjid di distrik padat RosengÄrd.

Paludan menilai aksinya tersebut sebagai bentuk membela rakyat sebangsanya di Swedia.

“Saudara-saudara kami di Swedia dimusnahkan di negara mereka sendiri, jadi yang bisa kami lakukan untuk membantu mereka adalah muncul di salah satu daerah mereka yang diduduki dan memberi tahu pendapat jujur kami tentang Alquran,” ujar Paludan, dikutip dari Sputnik, Kamis (6/8).

“Al-Quran akan terbakar di Rosengard,” tulis kelompok itu.

Meskipun partainya hampir tidak melewati ambang batas untuk masuk parlemen, Paludan telah dikenal karena membakar Alquran di lingkungan imigran Denmark, yang dia yakini menggunakan hak mereka atas kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama.

Akibat tindakannya tersebut, Paludan tak jarang menjadi target beberapa serangan dan upaya pembunuhan.

Serangan terbaru terjadi pada bulan Juni ketika Paludan hampir ditusuk oleh seorang Muslim yang berlari ke arahnya dengan pisau. Paludan berada di bawah perlindungan polisi terus-menerus.

Menurut polisi, harga perlindungan Paludan antara 1 Januari 2019 dan Hari Pemilu pada 5 Juni 2019 sangat mengejutkan yaitu DKK 100 juta ($ 14 juta).

Sebelum menjadi politisi, Paludan adalah seorang pengacara dan profesor di Universitas Kopenhagen. Pendapat dan pernyataan Paludan telah menimbulkan berbagai kontroversi hukum. Pada 2019, dia dihukum karena mengungkapkan pandangan rasis.

Seniman jalanan Swedia Dan Park juga tidak asing dengan kontroversi tersebut dan telah ditangkap, didenda, dan dijatuhi hukuman penjara karena pidato kebencian di pengadilan Swedia beberapa kali karena karya seninya.

Park sendiri menegaskan bahwa karyanya bukan menampilkan rasisme atau kebencian, melainkan komentar sarkastik tentang peristiwa terkini dan menentang kebenaran politik di Swedia.

Park menggambarkan dirinya sebagai orang yang percaya pada kebebasan berbicara dan lawan yang selalu ke kanan jika masyarakat pergi ke kiri, dan sebaliknya. Di Denmark, karyanya telah dipamerkan di House of Parliament.