Polemik PB Djarum, Komunitas Anak di Jogja Dukung KPAI
Berita Baru, Yogyakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menengarai adanya unsur eksploitasi anak dalam audisi PB Djarum. Tuduhah itu diarahkan pada penggunaan merk rokok Djarum yang disematkan pada kaos peserta audisi.
Buntut dari polemik tersebut berujung pada penghentian audisi PB Djarung 2020 oleh Djarum Foundation, selaku pemberi beasiswa dan sponsor utama.
Menyikapi hal tersebut, penggagas komunitas Guyup Bocah Jogja-Jateng, Maria Martha Sucia mendukung langkah KPAI. Iya membenarkan tuduhan KPAI soal adanya eksploitasi anak dalam program tersebut.
“Jika pertanya ada atau tidak (eksploitasi), jawabnya adalah iya,” kata perempuan yang sekarangaktif mendampingi program sosial #sampahuntuksekolah di Yogyakarta. Namun Maria enggan berkomentar banyak mengenai polemik itu.
Dia menganalogikan fenomena ini layaknya anak pinggir jalan melawan orang kaya. “Kebetulan anak pinggir jalan ini mendapat angin, dan sayangnya orang kaya ini hobi sedekah. Jadi dimata banyak orang sedekah itu sudah top karena yg lain tak mampu bersedekah,” terang Maria kepada beritabaru.co melalui whatsapp, Senin (9/9).
Sebagai penutup, Maria mengutip pernyataan Ariel Heryanto: “Bulu tangkis penting, begitu juga kesehatan dan perlindungan anak. Keduanya tak bertentangan seandainya negara tidak bergantung pada pihak swasta”.
Berbeda dengan Maria, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi justru menyayangkan pemberhentian tersebut. Ia menilai dan menganggap wajar keberadaan sponsor dalam olahraga.
“Mustinya jalan terus karena tidak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia, lagi pula olahraga itu butuh dukungan sponsor, ayo lanjutkan.” Tulis Imam Nahrowi dalam postingan di sosial media Instagram miliknya, Minggu (8/9). (*)