Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PMII Lamongan Dorong Pemkab-DPRD Fokus Lakukan Upaya Kongkrit Tangani Banjir Bengawan Njero

PMII Lamongan Dorong Pemkab-DPRD Fokus Lakukan Upaya Kongkrit Tangani Banjir Bengawan Njero



Berita Baru, Lamongan – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan terus mendorong pemerintah Kabupaten Lamongan agar fokus lakukan upaya kongkrit dalam penanganan banjir Bengawan Njero, Sabtu (14/1).

Ketua umum PMII Lamongan, Syamsuddin mengatakan, pihaknya mendorong Pemkab lamongan agar melakukan langkah kongkrit penanganan banjir tahunan ini.

“Seperti yang disampaikan Ketua DPRD kepada kami, pihak DPRD meminta agar ada solusi yang kongkrit terkait penanganan banjir dan untuk tahun depan agar dipersiapkan secara baik, agar tidak terjadi banjir lagi,” kata Syamsuddin.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan, Abdul Ghofur memanggil 5 camat, yakni Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Glaga dan Deket, Jumat (15/1). Mereka diminta untuk menjabarkan cara penanganan banjir yang terjadi di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, Pemkab Lamongan bersama lebih dari 500 personil gabungan jajaran TNI/Polri, Satpol PP dibantu berbagai unsur masyarakat terjun langsung dalam kerja bakti masal bersih-bersih membersihkan eceng gondok yang adai di aliran Sungai Pasi di Bengawan jero.

Terkait pemanggilan 5 camat dan upaya Pemkab Lamongan tersebut, Syamsuddin menuturkan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung langkah cepat Pemkab dan DPRD Lamongan dalam penanganan banjir yang merendam 5 kecamatan selama dua pekan ini.

“Kita mendukung kerja-kerja cepat yang sudah dilakukan oleh Pemkab dan DPRD Lamongan,” tegasnya.

Kendati demikian, Syamsuddin berharap agar ada kerja-kerja cerdas dari pemerintah, serta melakukan evaluasi kebijakan sehingga banjir Bengawan Njero tidak terjadi kembali di tahun depan.

“Kami juga mengharapkan ada kerja-kerja cerdas dalam pengawalan persoalan banjir ini, sehingga tahun depan bisa menjadi evaluasi bagi para pengambil kebijakan Pemerintahan Kabupaten Lamongan,” tuturnya.

Sekadar informasi, berdasarkan data BPBD Lamongan, banjir akibat luapan anak sungai dan sungai Bengawan Solo ini setidaknya merendam 46 desa di 6 kecamatan. Di 46 desa ini ada sedikitnya 5872 rumah yang dihuni 19.237 jiwa yang sudah tergenang banjir.