Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PM Rusia Sebut Rentetan Sanksi Barat yang Menargetkan Moskow Gagal

PM Rusia Sebut Rentetan Sanksi Barat yang Menargetkan Moskow Gagal



Berita Baru, Internasional – Perdana Menteri Rusia, Mishustin, menyatakan pada Kamis (23/3) bahwa rentetan sanksi Barat pimpinan AS yang menargetkan Rusia telah gagal.

“Pada awalnya, Barat mencoba untuk memastikan bahwa sanksi tidak ditujukan kepada warga negara kita. Dan pada saat itu, tidak ada ilusi mengenai hal ini. Tapi sekarang, bahkan orang yang jauh dari politik global pun memahami bahwa target utama justru rakyat Rusia,” tegas perdana menteri dalam pidatonya di State Duma, majelis rendah Rusia.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Mishustin mengatakan bahwa Barat tidak berhenti, bahkan sampai meledakkan jaringan pipa gas Nord Stream dan menyita rekening bank.

“Juga, mereka memutus Rusia dari sistem pembayaran internasional, mencoba memblokir semua perbankan dan aktivitas ekonomi lainnya negara,” kata Mishustin menambahkan.

PM Rusia itu menekankan bahwa meskipun ada sanksi, pembayaran terkait barang dan jasa serta transfer uang dilakukan seperti sebelumnya.

“Semua kartu bank di Rusia yang sebelumnya digunakan masih berfungsi. Pemerintah juga berhasil mengurangi tekanan inflasi dan menjaga stabilitas sektor perbankan,” tegas Mishustin.

Dia ingat bahwa musim semi lalu, analis telah memprediksi kemungkinan penurunan dua digit dalam produk domestik bruto (PDB) Rusia, tetapi dia menekankanbahwa Rusia telah melewati badai.

“Itu adalah tugas yang sulit. Perlambatan ekonomi, yang tak terhindarkan dalam kondisi seperti itu, cukup ringan. Namun demikian, kami telah mengembalikan ekonomi ke jalur pertumbuhan,” tambahnya.

Mishustin juga menyoroti bahwa dalam hal ini pemerintah telah menciptakan semua kondisi kerja yang diperlukan bagi perusahaan-perusahaan yang melihat masa depan mereka di Rusia, termasuk perusahaan dari negara-negara yang tidak bersahabat.

“Terlepas dari semua pembatasan, penolakan hak milik dan tindakan diskriminatif yang dihadapi bisnis Rusia di Barat, perusahaan asing merasa nyaman saat bekerja di Rusia,” kata Mushustin. Dia memperingatkan bahwa jika perusahaan asing menghentikan operasi bisnis mereka di Rusia dan gagal menjaga masa depan perusahaan dan karyawan mereka, kami akan melindungi kepentingan rakyat kami.

PM tersebut memperingatkan bahwa “tekanan eksternal” pada ekonomi Rusia tidak mungkin menunjukkan tanda-tanda pelonggaran dalam waktu dekat, dan bahwa “periode adaptasi ekonomi akan berakhir pada tahun 2024. Selain itu, Rusia akan memulai jalur jangka panjang.

Tahun lalu, pemerintah Barat mulai memberikan sanksi besar-besaran terhadap ekonomi Rusia atas operasi militer khusus yang diluncurkan Moskow di Ukraina. Namun, langkah-langkah ini akhirnya menjadi bumerang pada ekonomi Barat yang dipimpin AS karena langkah-langkah pembatasan ini membuat inflasi (terutama di sektor energi) meroket ke rekor tertinggi sekaligus mendorong masyarakat mereka ke dalam krisis biaya hidup.