Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pimpinan Hizbullah Kecam Keras Kesepakatan Damai Israel-UEA

Pimpinan Hizbullah Kecam Keras Kesepakatan Damai Israel-UEA



Berita Baru, Internasional – Pimpinan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengecam kesepakatan perdamaian antara UEA-Israel. Nasrallah menyebut langkah tersebut sebagai kepentingan politik terselubung kampanye kepresidenan Presiden AS Donald Trump.

“Keputusan UEA adalah bagian mendukung kampanye Trump dan dukungan pribadi untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu,” kata Nasrallah.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Sabtu (15/8), Nasrallah mengatakan bahwa kesepakatan itu telah diprediksi dengan waktu yang diatur sedemikian rupa. “Sekali lagi membuktikan bahwa beberapa organisasi Arab masih melayani kepentingan Amerika Serikat,” kata Nasrallah.

Kesepakatan damai antara Uni Emirat Arab dan Israel terjadi pada Kamis (13/8) dan ditengai oleh AS dibawah komando Donald Trump. Sebuah upaya normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara dan mundurnya rencana Tel Aviv untuk memperluas kedaulatan atas Tepi Barat.

“Kami tidak terkejut dengan tindakan beberapa penguasa di emirat, karena keputusan ini dibuat dalam kerangka kebijakan mereka yang biasa, yang mereka ikuti,” kata pimpinan Hizbullah itu.

Kesepakatan damai antara UEA dan Israel dijadikan peta jalan untuk normalisasi hubungan. Sebagai imbalan atas mundurnya rencana perluasan di Tepi Barat, Abu Dhabi harus membangun hubungan diplomatik dengan Tel Aviv .

Namun demikian, kesepakatan damai tersebut ditentang keras oleh Palestina, Turki, Yaman dan banyak negara lain dengan memberinya julukan “Abraham Accord”. Sementara beberapa negara lain seperti Mesir, Inggris, Austria, Prancis, menyambut baik kesepakatan tersebut dan menyebutnya sebagai langkah menuju ketenangan di Timur Tengah, sementara yang lain mengutuknya sebagai pelanggaran hak-hak orang Palestina.