Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pimpin Pertemuan Para Menteri Keuangan, Sri Mulyani Bahas Topik Transisi Hijau

Pimpin Pertemuan Para Menteri Keuangan, Sri Mulyani Bahas Topik Transisi Hijau



Pimpin Pertemuan Para Menteri Keuangan, Sri Mulyani Bahas Topik Transisi Hijau

Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan agar dunia mempercepat transisi menuju energi terbarukan seiring dengan ancaman perubahan iklim yang menguat dan berisiko terhadap pelemahan perekonomian global.

“Kami menekankan bahwa dunia harus mempercepat transisi menuju energi terbarukan sebagai bagian dari pemulihan perekonomian dan strategi pertumbuhan inklusifnya, sembari memastikan dampak ekonomi bagi mereka yang rentan terus diredam,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (13/10).

Hal itu diungkap saat memimpin forum The 8th Ministerial Meeting of Coalition of Finance Minister for Climate Action. Forum ini merupakan bagian dari Annual Meeting Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Dalam agenda tersebut, Sri Mulyani memimpin diskusi bersama dengan Menteri Keuangan Finlandia Annika Saari. Bendahara negara itu telah didapuk sebagai co-chair dalam koalisi menteri keuangan untuk mitigasi perubahan iklim.

“Kami memoderasi dua topik agenda, yakni transisi hijau dan kontribusi Koalisi dalam Conference of Parties (COP) 27 mendatang,” ucapnya.

Pasalnya, menurut Sri Mulyani tantangan global yang sedang dihadapi, antara lain food security and energy transition, semakin mendorong Indonesia melakukan program transisi energi untuk mengurangi ketergantungan pada fosil energi, menciptakan credit carbon.

“Para anggota koalisi menyadari, economic outlook dunia sedang tidak menentu, pemulihan perekonomian dunia sedang melambat akibat ketegangan geopolitik dan meningkatnya frekuensi serta konsekuensi biaya dari bencana alam,” ujarnya.

Sri Mulyani menyampaikan, pada pertemuan koalisi ke-8 ini, dibahas beragam aspek ekonomi dan keuangan dari transisi energi, termasuk bagaimana mendesain kebijakan yang apik dan berbagi pengalaman dari negara-negara yang sudah lebih dahulu menerapkannya. 

“Seluruh anggota koalisi juga menekankan pentingnya kerja sama yang terus menerus dengan 25 institusi rekan dan juga organisasi-organisasi multilateral lainnya,” katanya.

Ia melaporkan, terdapat tujuh negara anggota baru – Australia, Kamerun, Djibouti, Irak, Kazakhstan, Mozambik, dan Singapura – yang bergabung dengan Koalisi sejak pertemuan ke-7 pada April 2022 sehingga jumlah keseluruhan anggota menjadi 78 negara.

“Saya harap, Koalisi ini akan menjadi jembatan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menyambut transisi energi terbarukan yang merupakan masa depan kita semua,” pungkas Sri Mulyani.