Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pilkada 2024 Kian Dekat, Ra Mamak Tegaskan Sumenep Adalah Ibu Nusantara
Pengasuh Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Dr. KH. Muhammad Salahuddin A. Warits ketika mengisi orasi politik dalam acara istigasah akbar dan haul masyayikh, syuhada dan pendiri Kabupaten Sumenep

Pilkada 2024 Kian Dekat, Ra Mamak Tegaskan Sumenep Adalah Ibu Nusantara



Berita Baru, Sumenep – Setelah melaksanakan pemilihan umum (Pemilu), masyarakat di Indonesia akan kembali dihadapkan dengan momentum politik. Khususnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Tepatnya, pada Rabu (27/11/2024) mendatang. Tidak terkecuali masyarakat Sumenep yang juga akan menentukan calon pemimpin kabupaten berjuluk Kota Keris itu.

Bersamaan dengan itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, KH. Muhammad Salahuddin A. Warits mengingatkan, bahwa perlu memilih dan mencari pemimpin yang bisa meneruskan tradisi kepemimpinan yang baik. Sebab, Sumenep merupakan Ibu Nusantara.

“Jadi, jangan sampai Sumenep dijadikan sebagai permainan,” katanya, ketika mengisi orasi politik dalam acara istigasah akbar dan haul masyayikh, syuhada dan pendiri Kabupaten Sumenep, Jumat (15/11/2024).

Pria yang karib disapa Ra Mamak itu menegaskan, bahwa Sumenep lahir dari tirakat panjang para raja dan ulama yang menjadi pemimpin. Khususnya di masa-masa awal pemerintahan Kabupaten Sumenep. Dia mencontohkan, bagaimana tirakat yang dijalankan salah satu raja perempuan bernama Raden Ayu Tirtonegoro ketika menemukan Bindara Saod, yang kelak melahirkan Panembahan Somala hingga Sultan Abdurrahman.

“Merekalah, para perintis dan inisiator Sumenep yang berdiri hingga hari ini,” ucapnya.

Putra dari almarhum KH. A. Warits Ilyas itu, juga menegaskan, bahwa sejak awal Sumenep oleh orang-orang yang tidak hanya memiliki pengetahuan di dalam bidang politik dan pemerintahan. Tetapi, juga mengerti betul terhadap pengetahuan agama.

Karenanya, dia mengajak masyarakat Sumenep untuk benar-benar mencari dengan teliti pemimpin di masa depan. Sebab, pemimpin saat ini tidak diturunkan sebagaimana pemimpin-pemimpin terdahulu (dalam narasi pewayangan dan para nabi, misalnya).

“Maka, saat ini pemimpin harus kita cari. Itu tugas kita sebagai bagian dari masyarakat Sumenep. Kita mencari pemimpin, dan pemimpin mencari kita (rakyat). Dan, itu persis seperti yang dilakukan Raden Ayu Tirtonegoro dalam sejarahnya ketika menemukan Bindara Saod” ujarnya.

Ra Mamak juga mengingatkan, bahwa sebagai Ibu Nusantara, Sumenep sudah mapan dalam berbagai aspek. Mulai dari kebergamaan, hingga tata politik pemerintahan. Sebagaimana dilakukan oleh raja pertama Arya Wiraraja hingga Sultan Abdurrahman.

“Dalam sejarahnya, Sumenep sudah melalui berbagai tahapan politik yang sudah selesai dan mapan,” ungkapnya.

Dia mengajak masyarakat untuk benar-benar melakukan tirakat penting di dalam Pilkada 2024 ini. Sehingga dapat melahirkan pemimpin yang mampu melanjutkan tradisi kepemimpinan sebagaimana diwariskan oleh Arya Wiraraja, Sultan Abdurrahman, dan lain-lain. “Jangan sampai, kita memilih pemimpin yang hanya ingin bermain-main,” ingatnya.

Dengan menggunakan bahasa Madura, adik dari calon bupati (cabup) Sumenep 2024 KH. Ali Fikri itu berpesan kepada masyarakat, agar kepemimpinan di Sumenep tidak diberikan kepada sembarang orang yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan.

“Molae lamba’ Sumenep eyastane oreng-oreng se atarakat. Ja’ bagi ka oreng se gun en-maenan. Se gun polana andhi’ pesse. Ampon, ja’ pate bu-ambuwagi mon gun andhi’ pesse. (Sejak dulu, Sumenep dipimpin oleh orang-orang baik, matang secara spiritual. Jadi jangan diberikan kepada sembarang orang. Apalagi hanya bermodal uang. Jangan terlalu diandalkan kalau hanya uang),” tandasnya.

Untuk diketahui, acara istigasah akbar itu dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat Sumenep yang menginginkan perubahan. Khususnya pendukung calon bupati dan wakil bupati Sumenep nomor 01, yakni KH. Ali Fikri dan KH. Muh. Unais Ali Hisyam.