Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PKB Tuban
Ketua DPC PKB Tuban, Noor Nahar Hussein, (Foto” istimewa).

Pilkada 2020; PKB Tuban Enggan Usung Calon Tak Populis



Berita Baru, Tuban – Menang di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpeluang besar menjadi jawara kembali di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tuban 2020.

Walaupun demikian, PKB tidak mau mengambil resiko di Pilkada nanti. Partai hijau berlambang bintang sembilan itu enggan mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati yang tidak memiliki popularitas di akar rumput.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Tuban, Noor Nahar Hussein saat ditanya kesipan dirinya untuk maju sebagai Calon Bupati dan disandingkan dengan kader internal partai atau NU.

“Kalau saya siap saja. Namanya juga berkompetisi, wong saya sudah ikut pilkada ngak cuma sekali. Mohon dukungan semua saja lah,” katanya saat berada di Diskoperindag (Dinas Koperasi Perisdustrian dan Perdagangan) Kabupaten Tuban, kamis (19/12) siang.

Saat ditanya mengenai figur Gus Fredy untuk mendampingi dirinya, Noor Nahar mengikuti keputusan partai. Tetapi orang nomor dua di Tuban itu menganjurkan untuk menghitung peluang.

“Saya jadi wakil bupati sudah tidak bisa. Asal ada rekomendasi partai calon bupati silahkan saja. ya harus dihitung dulu kalau ngak jadi kan tambah repot,” katanya.

Di internal PKB dan NU, sebelumnya santer dikabarkan nama-nama yang akan diusung PKB di Pilkada 2020. Mereka diantaranya, Fredy Adlian Syah (Putra Bupati Tuban, Fathul Huda), Mustain Syukur (Ketua PCNU Tuban), Khozanah Hidayati (Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB), Nasruddin Ali (Pengusaha Muda), Mirza Ali Mansyur (Ketua KONI Tuban), Miyadi (Ketuan DPRD Tuban).

Banyaknya calon potensial, dikabarkan memunculkan isu perpecahan di tubuh DPC PKB dan Tim Sembilan. Terjadi perbedaan pilihan nama-nama calon dan tarik ulur rekomendasi.

Mendengar kabar itu, Noor Nahar membatah disebut sebagai perpecahan. “Namanya saja Tim Sembilan Plus. Pikiran berbeda itu biasa dalam rumah tangga, kalau beda di anggap pecah kan repot,” pungkasnya. [Bangdon]