Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Petani di Balongpanggang Ngadu ke Bupati Gresik, Pupuk Langka dan Harga Gabah Anjlok

Petani di Balongpanggang Ngadu ke Bupati Gresik, Pupuk Langka dan Harga Gabah Anjlok



Berita Baru, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani kembali mendapat aduan para petani terkait sejumlah fakta permasalahan di lapangan, mulai dari kelangkaan pupuk bersubsidi saat memasuki waktu tanam, serangan hama tikus yang merusak tanaman, hingga anjloknya harga jual saat masuk waktu panen raya.

Keluhan tersebut disampaikan petani saat Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beserta Dinas Pertanian Kabupaten Gresik saat kegiatan aspirasi masyarakat bertajuk ‘Sapa Petani’ di Dusun Mojoroto Kecamatan Balongpanggang, Rabu (22/09).

Turut hadir tim komplit yang berhubungan dengan bidang pertanian dan permasalahan petani, diantaranya perwakilan dari Petrokimia yang erat kaitannya dengan pupuk, Pertrokayaku yang membidangi masalah pengendalian hama, hingga perwakilan dari Bank BNI yang punya program pembiayaan khusus untuk petani. 

Tampak hadir pula Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito, Camat Balongpanggang Yusuf Ansori beserta Danramil dan Kapolsek, Asisten vice presiden CSR Petrokimia Wawan Arjuna, Anggota DPRD Gresik Hj. Khomsatun, perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ambar Purwati, serta jajaran Kepala Desa di Balongpanggang.

“Ini sengaja saya bawa tim lengkap, ibaratnya seperti toko, apa yang bapak ibu petani mau, kita ada,” ujar Bupati Gus Yani. 

Pertanian, kata Gus Yani, merupakan sektor yang tahan banting dan menjadi penyangga perekonomian daerah. Terbukti dengan saat ini pertanian mampu beradaptasi dan menerobos tantangan di era pandemi Covid-19. 

Bupati Gus Yani menjelaskan, komoditas tembakau dari Jawa Timur memberikan sumbangsih sebesar 50% dari produksi tembakau nasional dengan rata-rata menghasilkan produksi sebesar 120 ribu ton pertahun. 

Tanaman tembakau bisa dijadikan komoditi untuk menambah penghasilan dari petani, selain karena tidak membutuhkan banyak air, juga karena tanaman ini termasuk tanaman yang dihindari hama tikus. 

“Kami, bersama dengan Dinas Pertanian selalu bersinergi dengan produsen pupuk, juga berupaya melakukan strategi yang mana ini harus didukung oleh para petani. Yaitu dengan Program makmur,” tandas Bupati Gus Yani. 

Program Makmur, kata Bupati Gus Yani, merupakan suatu ekosistem pertanian mulai dari pembibitan, sarana prasarana, pupuk, vitamin hingga penyerapan hasil panen raya.

Program ini merupakan salah satu strategi Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk menjawab tantangan di sektor pertanian, tentu saja dalam pelaksanaannya diperlukan kekompakan yang baik antara petani dengan Pemerintah Daerah.

“Njenengan sepakat nggih, untuk bersama –  sama mengatasi masalah yg ada di pertanian,” tanya Gus Yani yang disambut jawaban penuh semangat dari para petani. “Alhamdulillah, Insya Allah dalam kebersamaan pasti ada berkah,” tutupnya.