Pesawat Evakuasi Jerman Hanya Selamatkan 7 Orang dari Kabul, Kenapa?
Berita Baru, Kabul – Pesawat militer Jerman pertama yang mendarat di Kabul sejak Taliban menguasai Afghanistan hanya mengevakuasi tujuh orang akibat kekacauan di bandara Kabul, kata Menhan Jerman, Selasa (17/8).
Jerman, yang memiliki kontingen militer terbesar kedua di Afghanistan setelah Amerika Serikat, berencana akan menerbangkan ribuan warga negara ganda Jerman-Afghanistan serta aktivis hak, pengacara dan orang-orang yang bekerja dengan pasukan asing.
Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan pesawat angkut A400M melakukan “pendaratan berbahaya” pada Senin (16/8) malam, tujuan utamanya adalah membawa tentara Jerman untuk mengamankan evakuasi.
“Kami memiliki situasi yang sangat kacau, berbahaya dan kompleks di bandara,” katanya kepada penyiar ARD, dilansir dari Al Jaazera. “Kami hanya punya sedikit waktu, jadi kami hanya membawa orang-orang yang ada di lokasi.”
Hanya tujuh yang berhasil diangkut karena pesawat harus segera berangkat dan warga Jerman lainnya tidak dapat masuk ke bandara tanpa perlindungan dari tentara Jerman, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri.
Dengan 600 tentara yang akan ambil bagian dalam evakuasi, Jerman berharap dapat mengeluarkan lebih banyak orang dalam beberapa jam mendatang.
Penerbangan dilanjutkan pada Selasa pagi setelah evakuasi dihentikan sehari sebelumnya ketika orang-orang memadati landasan pacu mencoba melarikan diri setelah Taliban merebut kekuasaan.
Jerman sedang menunggu izin AS untuk menerbangkan pesawat kedua dari Tashkent, Uzbekistan, yang digunakan sebagai pangkalan.
Menhan Kramp-Karrenbauer berharap bandara bisa tetap buka selama beberapa hari sehingga sebanyak mungkin orang bisa dievakuasi.
“Mereka bukan hanya warga negara Jerman, mereka juga staf lokal, orang-orang yang berisiko. Kami juga akan mendukung negara lain,” pungkasnya.