Perubahan Iklim Ekstrim, Gelombang Panas Landa Death Valley
Berita Baru, Internasional – Gelombang panas ekstrim melanda wilayah barat Amerika Serikat, tepatnya di Death Valley Gurun Mojave California.
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/8), gelombang panas ekstrim yang melanda wilayah barat Amerika Serikat telah berdampak pada peningkatan suhu yang luar biasa di Death Valley.
Sistem observasi otomatis yang dijalankan oleh Layanan Cuaca Nasional AS di Furnace Creek melaporkan suhu di taman nasional itu sempat menyentuh angka 54,4 celcius pada Minggnu (16/8) pukul 03:41 waktu setempat.
Perubahan suhu ekstrim di Death Valley ini disebut-sebut amat berkaitan dengan perubahan iklim yang beberapa dekade ini menjadi isu yang serius.
“Itu adalah panas yang kering. Kelembaban turun menjadi 7 persen. Tapi rasanya sangat panas,” kata ahli meteorologi Daniel Berc di biro layanan cuaca di Las Vegas.
Berc mengatakan gelombang panas yang membakar sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat akan berlanjut sepanjang minggu.
“Ini benar-benar seperti berada di dalam oven,” imbuhnya.
Petugas informasi publik Taman Nasional Death Valley, Brandi Stewart, menyebut kenaikan suhu memang terus berlangsung di tempat tersebut.
“Kami melihat lebih banyak rekor dipecahkan pada tingkat harian dan bulanan,” ungkap Stewart.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, suhu ekstrim yang menimpa Death Valley bukan kali ini terjadi. Pada Juli 1913, lembah itu sempat mencatatkan suhu 56,7 celcius.
Namun penelitian terbaru oleh Christopher Burt, seorang ahli cuaca ekstrim, menyebutkan bahwa catatan yang lebih tua ini sebagai hasil dari kesalahan pengamat