Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pertamina Beri Pelatihan 7 Panti di Jakarta untuk Bangkit dari Pandemi

Pertamina Beri Pelatihan 7 Panti di Jakarta untuk Bangkit dari Pandemi



Berita Baru, Jakarta – Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region III Eko Kristiawan mengatakan, PT Pertamina (Persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) merespon situasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada kelompok terpinggirkan yang tinggal di panti sosial sekitar wilayah operasinya.

Melalui aksi nyata, Pertamina turun menggandeng 7 panti asuhan di wilayah DKI Jakarta, termasuk panti yang menampung yatim piatu dan penyandang disabilitas.

Melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan, Eko menambahkan, Pertamina Peduli menggencarkan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing warga di panti. Seperti bercocok tanam sayuran, menjahit, reparasi AC, produksi rumahan telur asin, membatik, fotografi, dan teknik pemasaran di era digital.

Adapun 5 panti lainnya yang juga mendapatkan program pelatihan dari tim Pertamina Peduli yaitu Panti Sosial Bina Netra, Rungu dan Wicara “Cahaya Batin”,  Panti Asuhan Anak (PSAA) “Putra Utama 3”, Panti Asuhan Al-Mutaqin, Panti Asuhan Nuruz Zahro, dan Panti Nusa Putra.

“Lewat pemberdayaan dan pendampingan, kami ingin mendorong kelompok terpinggirkan yang tinggal di panti agar dapat bangkit, berdaya, dan mandiri dari keterpurukan akibat siatuasi pandemi. Kami harap hasil karya dan keterampilan mereka dapat dipasarkan. Sehingga tercipta lapangan kerja baru dan tergeraknya ekonomi masyarakat terpinggirkan,” jelasnya.

Eko mengatakan, aksi nyata tim Pertamina Peduli juga merupakan upaya perusahaan dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), yakni pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, serta pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam hal ini, pihaknya juga turut menjalankan komitmen ISO 26000 tahun 2010 yang menjadi standar pedoman pelaksanaan CSR, salah satunya dalam aspek pelibatan dan pengembangan masyarakat.

“Kami ingin memberdayakan masyarakat marjinal melalu program-program community development yang berkelanjutan, dengan membawa konsep pendidikan dan pengembangan masyarakat untuk maju secara berkelanjutan tanpa harus hidup bergantung pada pihak lain secara terus menerus. Strategi ini sesuai dengan pedoman ISO 26000,” tutur Eko. (*)