Pertama Kali Sejak Perang, Rusia Akhirnya Gunakan Pembom Jarak Jauh
Berita Baru, Kiev – Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Oleksandr Motuzyanyk pada hari Jumat (15/4) mengatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang, Rusia menggunakan pembom jarak jauh untuk menyerang kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Motuzyanyk mengatakan Rusia sedang memusatkan upayanya untuk merebut kota Rubizhne, Popasna dan Mariupol, yang merupakan kota-kota di sebelah timur Ukraina.
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Ukraina dan Rusia di sekitar Pabrik Baja dan Besi Illich Mariupol, serta di area pelabuhan, imbuh Motuzyanyk.
Kondisi terkini Mariupol hancur oleh serangan Rusia selama berminggu-minggu, sementara pasukan Ukraina berusaha bertahan sekuat mungkin meskipun kalah jumlah dan terus digempur dengan serangan dari Rusia.
Pabrik baja Azovstal di Mariupol, salah satu pabrik baja terbesar yang terbesar di Eropa, menjadi penghalang utama melawan kemajuan Rusia.
Sementara itu, perusahaan Metinvest, perusahaan yang mengendalikan pabrik Illich dan Azovstal, dalam sebuah pernyataan bersumpah untuk tidak pernah beroperasi di bawah bendera Rusia.
Metinvest mengatakan situs-situs itu telah rusak tetapi tidak mungkin untuk menimbang dan menilai skala kerusakan dengan pertempuran yang masih memanas.
“Kami percaya pada kemenangan Ukraina dan berencana untuk melanjutkan produksi setelah berakhirnya permusuhan. Perusahaan metalurgi Metinvest tidak akan pernah beroperasi di bawah pendudukan Rusia,” kata pernyataan perusahaan, dikutip dari AFP.