Pertama Kali di Dunia, Iran Luncurkan Rudal Balistik dari ‘Dalam Bumi’
Berita Baru, Internasional — Pada hari Rabu (29/7), Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan telah menembakkan rudal balistik dari ‘dalam bumi’ selama latihan militer di dekat perairan Teluk yang sensitif.
Sebuah video yang diunggah oleh kantor berita Tasnim News, yang terkait dengan TV pemerintah Iran menunjukkan awan debu sebelum rudal melesat ke langit.
Peluncuran itu merupakan peluncuran rudal balistik yang sukses dari dalam Bumi dengan cara yang benar-benar dirahasiakan ‘untuk pertama kalinya di dunia’. IRGC menganggap keberhasilan peluncuran rudal balistik itu sebagai prestasi penting yang dapat menimbulkan tantangan serius bagi organisasi intelijen musuh.
“Peluncuran ini dilakukan tanpa platform dan peralatan biasa,” kata kepala dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh di televisi pemerintah, dilansir dari Aljazeera.
“Rudal yang dipendam dalam tanah tiba-tiba merobek tanah dan mengenai sasaran mereka dengan tepat,” jelasnya.
Peluncuran itu terjadi sehari setelah IRGC melakukan latihan militer dengan ‘memborbardir’ replika kapal induk AS USS Nimitz dengan rudal di dekat Selat Hormuz.
Selain itu, IRGC mengatakan mereka juga merilis ‘bom bersayap’ dari jet tempur Sukhoi Su-22 untuk menargetkan posisi yang telah ditentukan di Pulau Farur di perairan teritorial Iran.
“Jet tempur Sukhoi-22 IRGC juga menghancurkan sasaran di pulau Farur dengan bom bersayap. Sejumlah besar bom pintar dijatuhkan untuk meledakkan target musuh dengan sangat akurat, karena sasarannya telah dirancang pada skala yang jauh lebih kecil daripada ukuran sebenarnya,” tulis Tasnim.
Latihan militer terjadi pada saat ketegangan tinggi antara Iran dan Amerika Serikat.
Menanggapi peluncuran rudal ‘dalam tanah’ itu, AS segera meningkatkan kesiagaan tinggi dua pangkalan pasukannya di sekitar wilayah Iran. Selain itu, AS juga menyebut peluncuran rudal balistik itu sebagai upaya tidak bertanggung jawab.
Militer AS dan IRGC dalam beberapa tahun ini mengalami konfrontasi berkala di sekitar Teluk. AS menuduh IRGC mengirimkan kapal-kapal cepat untuk mengganggu kapal perang AS ketika melewati Selat Hormuz.
Pada bulan Juni 2019, Iran pernah menembak langsung pesawat nirawak AS yang melintasi Teluk.
Ketegangan semakin memuncak ketika Januari 2020, setelah jenderal paling terkenal Iran, Qassem Soleimani, tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di dekat bandara Baghdad.