Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani menerima Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Doha, Qatar, 21 Februari 2022. Foto: HO via Reuters.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani menerima Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Doha, Qatar, 21 Februari 2022. Foto: HO via Reuters.

Perkuat Hubungan, Iran dan Qatar Teken Perjanjian Besar



Berita Baru, Teheran – Iran dan Qatar teken perjanjian besar saat Presiden Iran Ebrahim Raisi bertemu langsung dengan Emir Tamim bin Hamad al-Thani dalam kunjungan 2 hari Raisi di Qatar.

“Kami melihat kunjungan ini sebagai langkah untuk mengaktifkan diplomasi dengan tetangga, terutama negara-negara Teluk Persia, dan menggunakan kapasitas mereka untuk mengembangkan hubungan politik dan ekonomi,” kata Raisi sebelum meninggalkan Teheran ke Doha pada Senin (21/2) pagi waktu setempat.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Raisi didampingi oleh beberapa menteri. Mereka diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral.

Menteri Transportasi Iran, Rostam Ghasemi mengatakan akan ada empat perjanjian yang ditandatangani antara kedua negara, menurut siaran televisi pemerintah.

Yang paling penting dari perjanjian kesepakatan tersebut adalah tentang rencana untuk menghubungkan Iran dan Qatar melalui terowongan bawah air.

Dua dari perjanjian lainnya berkaitan dengan pengiriman dan peningkatan perdagangan maritim.

Sedangkan yang keempat berkaitan dengan peningkatan perjalanan udara antara kedua negara.

Selain itu, Pada hari Selasa (22/2) besok, Raisi juga diharapkan untuk mewakili Iran di Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pengekspor Gas (KTT GECF), mengingat Iran memegang cadangan gas alam terbesar kedua di dunia.

Kunjungan itu dilakukan ketika Iran dan pihak kekuatan dunia dalam kesepakatan nuklir 2015 mengatakan bahwa pembicaraan yang telah berjalan lama di Wina untuk memulihkan kesepakatan, yang ditinggalkan secara sepihak oleh Amerika Serikat pada 2018.

Jika berhasil, pembicaraan tersebut dapat menandai kembalinya Iran sepenuhnya ke pasar energi global karena sekali lagi dapat menjual minyak dan turunannya tanpa hambatan oleh sanksi AS.

Qatar sangat mendukung pemulihan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), sebagaimana kesepakatan nuklir secara resmi dikenal, sebagai langkah yang akan meningkatkan keamanan regional dan internasional.

Qatar juga kadang-kadang menyampaikan pesan dan bertindak sebagai penghubung antara Iran dan AS karena Teheran terus menolak untuk berbicara langsung dengan Washington karena mengingkari perjanjian penting itu.

Iran dan Qatar telah mempunyai hubungan dekat secara signifikan sejak 2017 ketika beberapa negara Arab lainnya yang dipimpin oleh Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade terhadapnya.

Kedua belah pihak telah mempertahankan hubungan itu sejak awal 2021 ketika blokade dicabut dan hubungan diplomatik dipulihkan.