Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perjalanan Virus Corona SARS-CoV-2 dari China ke Indonesia
Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 (Foto: Istimewa)

Perjalanan Virus Corona SARS-CoV-2 dari China ke Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengungkapkan hasil penelitian virus corona SARS-CoV-2 yang menyebar di Indonesia yang berasal dari China.

Peneliti postdoctoral Lembaga Biologi Molekuler Eijkman  menyatakan virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi masyarakat Indonesia berasal dari China.

Peneliti Postdocroral Eijkman, Pradiptajati Kusuma mengatakan data itu berdasarkan hasil rangkuman atas kurasi Nextstrain terhadap 3 sekuens full genom dari virus SARS-CoV-2 pada pasien Indonesia yang dikirim ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Menurutnya, tiga sequences virus corona baru yang dikirim LBM Eijkman ke GISAID yaitu dengan ID: EIJK2444; EIJK0141; dan EIJK0317.

“Jadi, 3 sampe tersebut, secara evolusi, semua transmisinya berasal dari China,” ujar Pradiptajati melalui akun Facebook yang dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (05/5).

Kendati demikian, Pradiptajati mengatakan virus corona baru pada sampel berasal dari migrasi.

SARS-CoV-2 dari China, menurutnya bermigrasi dan berevolusi sepanjang migrasinya, sepanjang lompatan dari satu host ke host lainnya.

Virus terus berevolusi sebagaimana manusia. Namun, menurut Pradiptajati virus berevolusi lebih cepat daripada manusia.

Grup SARS-CoV-2

Lebih lanjut, Pradiptajati mengatakan terdapat 2 grup (clade) besar SARS-CoV-2, yaitu grup Asia dan Eropa yang berevolusi secara paralel di kedua grup tersebut.

Grup tersebut, lanjut Pradiptajati, ditandai oleh diferensiasi mutasi asam amino pada protein ORF1B (open reading frame) pada posisi asam amino 314 dan pada protein S (spike) pada posisi asam amino 614.

“Ketiga sampel Indonesia berada di grup Asia. Ini menarik, protein S terdiferensiasi secara regional. Pasti ada fungsi yang berpengaruh, tapi saya lihat gen ACE2 di dunia kok ga berbeda ya,” jelasnya.

“Ini untuk diteliti lebih jauh oleh virolog Indonesia. Anyway, namun sekali lagi semua berasal dari China,” imbuh Pradiptajati.

Perjalanan 3 Sampel Virus Corona Indonesia

Terkait sampel virus corona yang berasal dari pasien di Indonesia, Pradiptajati menjelaskan 3 sampel virus tersebut mengalami kisah perjalanan yang berbeda.

Sampel dengan nomor ID EIJK2444, menurutnya virus berasal dari Jepang. 

“Awalnya berjalan dari China, menuju Australia, dan Jepang. Dan akhirnya di Indonesia. Pada akhirnya, virus ID EIJK2444 memiliki mutasi asam amino pada protein S posisi 76, dari Threonine menjadi Isoleucine,” jelas Pradiptajati 

Sementara itu, untuk sampel EIJK0317, Pradiptajati menyatakan virus berasal dari United Arab Emirates. Dia membeberkan awalnya virus berjalan dari China, menuju UK, kemudian Amerika Serikat, United Arab Emirates, dan berakhir di Indonesia. 

“Pada akhirnya, virus ID EIJK0317 memiliki mutasi asam amino pada protein ORF1a posisi 461 dari Isoleucine menjadi Valine,” papar Pradiptajati.

Sedangkan sampel EIJK0141, Pradiptajati menjelaskan virus berasal dari US. Awalnya berjalan dari China, menuju Inggris, kemudian US, dan berakhir di Indonesia. 

“Pada akhirnya virus ID EIJK0141 memiliki mutasi asam amino pada protein ORF1a posisi 2103 dari Serine menjadi Phenilalanine. Begitulah kisahnya,” tuturnya.

Hasil Kurasi Nextrain

Lebih lanjut, Pradiptajati menemukan hal menarik dari hasil kurasi Nextstrain SARS-CoV-2 dari pasien Indonesia.

Pertama, ia menyebut ketiga virus di Indonesia tersebut tidak atau belum menjadi source bagi mutasi virus lainnya di negara lain. virus tersebut hanya terjadi pada transmisi lokal. 

“Akan dilihat pada sekuens-sekuens baru dari sampel Indonesia,” kata Pradiptajati.

Kedua, ia mengatakan semua mutasi kunci virus di Indonesia bersifat non-synonymous. Sehingga, lanjut Pradiptajati perlu penelitian lebih lanjut perihal bagaimana mutasi itu berakibat pada struktur protein virus dan fungsi virus tersebut.

“Apakah mengubah fungsi atau tidak. Dan ini serem siy. Mutasi fungsi jika lajunya cepat, bisa susah ditangani. Tapi, para virolog di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bisa menganalisisnya,” ujarnya.

Namun, Pradiptajati menegaskan bahwa interpretasi data itu berdasarkan ketersediaan data dan memiliki limitasi.

Sehingga, menurutnya kisah perjalanan virus yang ditemukan di Indonesia bisa berubah seiring dengan bertambahnya sekuens yang masuk ke GISAID.