Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

UU Kewarganegaraan India
(Foto : Deccan Herald)

Perdana Menteri Pakistan Kecam UU Kewarganegaraan India



Berita Baru, Internasional – Peraturan baru dalam bentuk UU Kewarganegaraan di India telah menjadi boomerang bagi negara itu. Hukum kewarganegaraan yang diberikan kepada warga non-Muslim telah memicu protes besar karena dianggap sebagai tindakan diskriminatif dan melanggar konstitusi negara.

“Setiap rezim fasis membutuhkan komunitas dan kelompok yang dapat mereka jadikan setan untuk berkembang. Dimulai dengan satu atau dua kelompok. Tapi itu tidak pernah berakhir di sana. Sebuah gerakan yang dibangun atas dasar kebencian hanya dapat menopang dirinya sendiri dengan terus menciptakan ketakutan dan perselisihan.” Kata perdana menteri Pakistan, Imran Khan, mengutip seorang jurnalis dan penulis terkenal India, Kushwant Singh.

Khan juga mengkritik India atas UU kewarganegaraan barunya di Forum Global untuk pengungsi di Jenewa pada Selasa (17/12).

Kutipan yang sama diposting di media sosial oleh Sana Ganguly, putri kriket India dan kepala dewan kriket nasional, BCCI Saurav Ganguly. Sana Ganguly dalam posting Instagramnya menyatakan kesedihan atas undang-undang baru India dan menyatakan dukungannya para mahasiswa di India yang melakukan protes.

Sementara kebanyakan netizen  memuji Sana, tak sedikit juga mengecam presiden BCCI karena tidak berpihak pada mahasiswa dan pedemo yang mengalami tindak kekerasan. Bahkan menentang puterinya yang juga tak sepakat dengan undang-undang amendemen kewarganegaraan.

Undang-undang kewarganegaraan yang diamandemen diberlakukan oleh India untuk memberikan kewarganegaraan kepada imigran ilegal dari enam minoritas agama yang tinggal di Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan – Hindu, Parsis, Jain, Kristen, Budha, dan Sikh. Namun undang-undang itu mendiskriminasi Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Sumber : SputnikNews