Perdana Menteri Irak: Tidak Ada Solusi ‘Ajaib’ untuk Masalah Irak
Berita Baru, Internasional – Perdana Menteri Irak, Adel Abdel Mahdi mengatakan bahwa ia menerima ‘tuntutan sah’ para pemrotes–saat ia menyerukan agar para pedemo tenang setelah tiga hari terjadi kerusuhan.
Dilansir dari BBC, Jumat (4/10). dalam pidato yang jarang ditayangkan di televisi, Mahdi memasang nada berdamai ketika pengunjuk rasa menuntut soal pengunduran dirinya.
Mahdi juga mengatakan akan menanggapi keprihatinan mereka, tetapi ia juga memperingatkan bahwa tidak ada ‘solusi ajaib’ untuk masalah Irak.
Terhitung sebanyak 20 orang tewas dalam kerusuhan itu, aksi penuntutan terhadap pengangguran dan korupsi yang merebak.
Jam malam diberlakukan di Baghdad dan beberapa kota lain di provinsi selatan Irak sejak terjadinya kerusuhan, tetapi ribuan orang menentangnya. Akibatnya, pasukan keamanan menembakkan peluru langsung ke arah mereka.
Mahdi berjanji untuk mengesahkan undang-undang baru yang memberi keluarga miskin penghasilan dasar.
“Saya menegaskan kembali bahwa suara Anda terdengar sebelum Anda bahkan mulai memprotes,” kata Mahdi sambil menegskan bahwa cukup butuh waktu untuk membawa perubahan.
PBB dan AS telah menyatakan keprihatinan atas kekerasan itu dan mendesak pemerintah Irak untuk menahan diri.
Pada hari Kamis (3/9), kelompok hak asasi manusia Amnesty International telah meminta pemerintah di Baghdad untuk segera mengendalikan pasukan keamanannya.
Jam malam terbatas dimulai di Baghdad, kecuali bagi mereka yang bepergian ke dan dari bandara ibukota. Ambulans dan peziarah agama juga dikecualikan.
Tidak hanya itu, pasukan keamanan memblokir jalan dan jembatan utama. Akses ke internet juga terbatas, sehingga lebih sulit untuk mengatur protes di media sosial.
“Kami akan terus berjalan sampai pemerintah jatuh,” kata Ali, seorang lulusan universitas yang berusia 22 tahun, mengatakan kepada AFP.
Sumber : BBC