Perang Dagang Dikhawatirkan Mempengaruhi Laju Ekonomi Global
Beritabaru.co, Internasional. – Laju ekonomi AS memiliki kinerja baik, tetapi tidak kebal dari tantangan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilanya, kata David Lipton, direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF) kepada CNBC, Selasa (15/7).
“Tidak peduli bagaimana anda menilainya, ekonomi AS baik-baik saja bahkan pada saat perdagangan global sangat lambat,” ungkapnya.
Namun ia menambahkan bahwa ada banyak peristiwa di dunia ini yang dapat mempengaruhi ekonomi AS dan masuk akal untuk diwaspadai.
Ia mencatat bahwa perkembangan ekonomi AS telah menurunkan tingkat pengangguran menjadi 3,7% tanpa menyebabkan inflasi. Tetapi perdagangan global tetap menjadi perhatian besar bagi investor.
IMF menyoroti adanya hambatan perdagangan
Dalam laporan outlook ekonomi dunia terakhir pada bulan April, IMF memproyeksikan pertumbuhan global melambat dari 3,6% pada 2018 menjadi 3,3% pada 2019, sebelum kembali ke 3,6% pada 2020. IMF kemudian memperkirakan pertumbuhan 6,3% untuk Cina pada 2019 dan 2,3% pertumbuhan untuk AS.
Kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global menjadikan sorotan untuk bagaimana bank sentral dapat merangsang laju ekonomi.
Lipton mengatakan bahwa jika resesi global terjadi, maka bank sentral dan pemerintah harus siap untuk bereaksi dengan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat.
“Ini adalah waktu bagi dunia untuk menghindari segala hal yang mempengaruhi penurunan. Hal ini berurusan dengan ketegangan perdagangan dan teknologi, sehingga siap juga untuk merespons jika ekonomi melambat,” katanya.
Lipton mengatakan dia tidak akan mengomentari keputusan bank sentral. Tapi lebih fokus terhadap pertemuan mengenai kebijakan moneter Federal Reserve AS dan keputusan suku bunga pada akhir Juli.
Sementara itu, Ketua Teh Fed, Jerome Powell mengisyaratkan, minggu lalu, bahwa bank sentral siap untuk menurunkan suku bunga. The Fed telah mendapat tekanan dari Presiden Donald Trump untuk memangkas suku bunga untuk merangsang pertumbuhan setelah memulai proses normalisasi kebijakan.
“Kami telah mengatakan bahwa mengingat keadaan ekonomi global, keputusan tiga negara utama yaitu AS, Eropa dan Jepang untuk melanjutkan akomodasi moneter adalah tepat.”
Ketegangan perdagangan antara AS-Cina dan tarif yang dihasilkan telah berdampak negatif pada konsumen dan juga banyak produsen di kedua negara tersebut.
Powell memperingatkan bahwa kenaikan bea masuk akan secara signifikan mengurangi sentimen bisnis dan pasar keuangan, mengganggu rantai pasokan global , dan membahayakan pemulihan yang diproyeksikan dalam pertumbuhan global pada tahun 2019.
Penulis : Nafisa Fiana Sumber : BBC