Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Susi Pudjiastuti
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berswafoto dengan TNI saat keliling laut Sawu NTT, (Foto: IG @susipudjiastuti115)

Perairan Natuna Diklaim China, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan Saja



Berita Baru, Jakarta – Kapal Aparat (coast guard) dan kapal pencari ikan China melintasi perairan Natuna, beberapa hari terakhir. Negeri Tirai Bambu itu mengklaim sebagian perairan Natuna merupakan wilayahnya.

China menyatakan bahwa kawasan yang dilalui merupakan wilayahnya sendiri. Sesuai batas wilayah 9 garis putus yang dibuat sejak 1947.

Namun 9 garis putus yang diklaim oleh China tersebut telah menabrak wilayah teritori negara lain, termasuk Indonesia.

Hingga saat ini, dikabarkan, TNI telah siap siaga untuk mengantisipasi adanya insiden serupa. TNI telah menyiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista), baik kapal-kapal maupun pesawat.

Menanggapi permasalahan tersebut, Susi Pudiastuti mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat meminta serta memerintahkan untuk menangkap dan menenggelamkan kapal China. Hal itu sesuai dengan UU Perikanan No.45 Tahun 2009.

“KKP bisa minta dan perintahkan untuk tangkap dan tenggelamkan dengan UU Perikanan No.45 Tahun 2009,” tulis eks Menteri Kelautan dan Perikanan dalam cuitan twiternya, Jum’at (03/01).

Susi Pudjiastuti juga menyarankan pemerintah untuk bertindak tegas. “Jangan beri opsi lain,” katanya.

Perairan Natuna Diklaim China, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan Saja

Mantan menteri nyentrik ini memang dikenal tegas. Selama menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi dikenal tanpa ampun pada kapal asing yang mealanggar kedaulatan NKRI. Total ada 558 kapal asing ditenggelamkan Susi.

Menurutnya, penenggelaman kapal memang solusi terbaik untuk memberi efek jera. Namun kebijakan tersebut tidak dilanjutkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan setelahnya.

Selain kapal China, menurut data yang didapat oleh Beritabaru.co, terdapat juga 3 kapal Vietnam yang sudah ditangkap. Eddhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan, menyampaikan pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk menemui petugas TNI-Polri serta Nelayan.

“Kita terus menjaga, karena kita juga terus tarik-tarikan, ada kapal China di sana dan kita terus melakukan penjagaan,” kata Eddhy.