Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penumpang di Terminal Jakarta Melonjak Drastis Usai SIKM Dihapus
Foto: CNN Indonesia

Penumpang di Terminal Jakarta Melonjak Drastis Usai SIKM Dihapus



Berita Baru, Jakarta — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa jumlah penumpang di sejumlah terminal sudah mencapai ribuan orang per hari. Lonjakan terjadi usai Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta ditiadakan meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya resmi meniadakan SIKM Jakarta per Selasa (14/7). Keputusan tersebut dikarenakan SIKM sejak masa PSBB transisi pertama kali diberlakukan tidak berjalan efektif.

Menurut Syafri, selama pemberlakuan SIKM di Ibu Kota, jumlah penumpang tidak pernah mencapai puluhan orang.

“Jumlah penumpang naik signifikan, saat SIKM 1-2 orang di terminal, tapi sekarang hitungan kita sudah di angka 2.000-an per hari di terminal,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Rabu (21/7).

Meski SIKM sudah ditiadakan, Syafrin mengungkapkan, pengawasan protokol kesehatan di terminal masih tetap dilakukan. Pihaknya terus mengimbau bagi warga yang ingin bepergian tetap mematuhi protokol yang berlaku.

“Di terminal, di stasiun tetap protokol kesehatan ya. 3M jadi penting, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ungkapnya.

Syafrin menjelaskan, dengan peniadaan SIKM ada pola pencegahan baru untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di wilayah Ibu Kota. Saat ini, kata dia, polanya lebih kepada pengendalian virus, bukan ke pembatasan pergerakan orang.

“Karena di masa transisi kan tidak ada pembatasan hanya 11 sektor yang berkegiatan, tapi semua sektor sudah beroperasi dan otomatis pergerakan orang tidak lagi dibatasi,” jelasnya.

Dishub DKI melihat, di masa transisi semua sektor sudah beroperasi dan secara otomatis pergerakan orang tidak lagi dibatasi.

“Karena di masa transisi kan tidak ada pembatasan hanya 11 sektor yang berkegiatan, tapi semua sektor sudah beroperasi dan otomatis pergerakan orang tidak lagi dibatasi,” pungkas Syafrin.