Pentagon Peringatkan AS Tentang Ancaman Besar Kebangkitan Daesh
Berita Baru, Internasional – Pentagon peringatkan masalah besar yang akan dihadapi AS terkait kebangkitan Daesh secara besar-besaran pada periode berikutnya, kecuali jika Washington menetapkan inisiatif deradikalisasi di Timur Tengah.
Dalam forum online yang diselenggarakan oleh Institut Perdamaian AS, Jenderal Korps Marinir Kenneth F. McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengungkapkan bahwa ISIS masih aktif di Suriah dan Irak dan berkomitmen untuk merekrut para jihadis, lapor Washington Times seperti dilansir dari Sputnik News, Jumat (14/8).
Terlepas dari kenyataan bahwa kelompok itu tidak lagi menimbulkan ancaman keamanan yang sama seperti yang terjadi lima tahun lalu, kebangkitan Daesh akan muncul di masa depan jika inisiatif deradikalisasi besar-besaran tidak dilakukan, kata McKenzie memperingatkan.
McKenzie juga menyatakan keprihatinan bahwa kamp pengungsi al-Hol di Suriah utara, yang menampung korban terdampak perang di Irak dan Suriah berpotensi menjadi tempat kebangkitan terorisme. Saat ini, lebih dari 65.000 pengungsi Irak dan Suriah tinggal di kamp tersebut.
Duta Besar William Roebuck, wakil utusan khusus AS untuk Koalisi Global juga mengatakan bahwa Daesh akan tetap menjadi ancaman yang signifikan.
“Dan itulah mengapa kehadiran militer masih ada dan itulah mengapa koalisi tetap terlibat, untuk mencegah (Daesh) bangkit kembali,” tambah Roebuck, 13NewsNow melaporkan.
Dalam pertemuan tersebut, analis kebijakan luar negeri juga mencatat bahwa ISIS masih dapat melakukan serangan teroris skala kecil dan mungkin telah membentuk hubungan dengan elemen Taliban di Afghanistan, meskipun kedua faksi tersebut secara historis bukan sekutu, lapor Times. .
Jika benar terjadi, aliansi semacam itu dinilai cukup membahayakan, mengingat AS dan Taliban mencapai kesepakatan damai pada Februari di ibu kota Qatar, Doha, yang menetapkan penarikan bertahap pasukan AS dari negara itu. Sementara pakta tersebut melarang Taliban untuk menyerang pasukan AS dan memberikan dukungan bagi ekstremis, afiliasi Daesh lokal seperti Negara Islam Khorasan tidak terikat oleh persyaratan tersebut. Pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa Taliban mungkin secara diam-diam memberikan informasi intelijen kepada Daesh, lapor Times.