Penjelasan Terkait Perubahan Genya yang Menyerupai Iblis dalam Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba

Berita Baru, Anime – Anime Demon Slayer Kimetsu no Yaiba season 3 episode 5 berakhir dengan keterkejutan Tanjiro yang melihat muka Genya yang menyerupai iblis dengan gigi taring dan muka penuh otot.

Genya adalah salah satu karakter sampingan yang dimunculkan pada season ini, dan langsung menyedot perhatian publik. Pasalnya Genya menunjukan kemampuan tidak manusiawi. Sebelumnya Ia bahkan telah ditusuk oleh iblis di bagian perut dan organ vital lainnya yang seharusnya membuat Genya terbunuh. Namun Genya justru merapal sutra dan membuatnya bangkit kembali.

Genya selalu melakukan hal yang sama secara berulang-ulang setiap kali Ia diserang. Sutra yang Ia lantunkan adalah doa meditasi yang ditujukan untuk Buddha. Hal tersebut membuat Genya nampak relijius. Namun di sisi lain Genya berubah bentuk menjadi iblis yang membuat Tanjiro terkejut.

Rupanya Genya menggunakan sutra tersebut untuk membuatnya terfokus dalam membunuh iblis. Merapal sutra juga membantunya secara mental untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit fisik ke sutra. Pada batas tertentu sutra juga mempengaruhi kekuatan iblis karena sutra juga bisa digunakan untuk mengusir roh jahat.

Pada pertempuran Genya menghadapi iblis bulan atas ditampilkan Genya memakan iblis dan mukanya berubah menyerupai iblis. Namun sebenarnya Genya bukanlah iblis. Namun Ia menggunakan kemampuan transformasi iblis dengan memakan daging iblis.

Jika dimakan manusia pada umumnya, daging iblis beracun namun rupanya tubuh Genya memiliki keunikan lain yang membuatnya kebal terhadap racun iblis. Sayangnya Genya tidak bisa meniru seni darah iblis sebagaimana yang sering dilakukan Nezuko.

Dengan memakan daging iblis, Genya akan mendapatkan kekuatan yang lebih seiring dengan besarnya kekuatan iblis yang Ia makan. Metode Genya berbeda dengan metode tempur yang umumnya digunakan oleh para pembasmi iblis. Hal tersebut memiliki cerita tersendiri.

Genya dan kakaknya Sanemi sama-sama bergabung dengan pasukan pembasmi iblis kendati keduanya memiliki motif yang berbeda. Saat di tengah pelatihan Genya menyadari jika dirinya tidak bisa menguasai seni pernafasan seperti yang lainnya. Karena itu Ia mengembangkan metode baru agar bisa tetap berada di pasukan pembasmi iblis. Dalam pencariannya Genya dibantu oleh Hashira batu Gyomei yang melatiih Genya untuk meningkatkan kepekaan indranya sehingga Ia bisa memiliki kekuatan sebagaimana para pembasmi iblis lainnya.