Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penjelajah Robotik NASA Berhasil Mendarat di Mars
Penjelajah Robotik NASA Mendarat di Mars/Doc. Reuters

Penjelajah Robotik NASA Berhasil Mendarat di Mars



Berita Baru, Inovasi – Penjelajah robotik Perseverance dari lab astrobiologi NASA dikabarkan berhasil menembus atmosfer Mars dan melakukan pendaratan di planet itu dengan selamat pada hari Kamis, 18 Februari 2020.

Pendaratan tersebut dilakukan sebagai perhentian pertama dalam penelitian tentang jejak kehidupan microba purba di Planet Merah itu.

Dilansir dari Reuters,  sebuah momen yang dibagikan oleh NASA Manajer misi di Jet Propulsion Laboratory (JPL) terlihat bertepuk tangan dan bersorak, saat suar radio mengisyaratkan bahwa penjelajah Perseverance telah selamat dari pendaratannya sesuai rencana di kawah Jezero yang merupakan situs danau kuno Mars yang lenyap.

“Touchdown dikonfirmasi,” Swati Mohan, pimpinan operator dan spesialis operasi mengumumkan dari ruang kendali yang mengisyaratkan bahwa pendaratan telah berjalan aman.

Kawah tersebut memiliki kaki delta sungai berbentuk kipas yang dikakini terukir di sudutnya sedari miliaran tahun lalu sehingga dianggap sebagai tempat utama untuk studi geo-biologis di Mars.  

Sebelumnya kendaraan robotic Perseverance telah diluncurkan melintasi ruang angkasa selama hampir tujuh bulan, menempuh jarak 293 juta mil (472 juta km) sebelum menembus atmosfer Mars dengan kecepatan 12.000 mil per jam dan mengurangi kecepatannya untuk mendarat ke permukaan planet.

Beberapa saat setelah pendaratan penjelajah robotik itu juga memancarkan gambar hitam putik pertamanya di permukaan Mars, salah satunya memerlihatkan badan kendaraan yang terpantul di lokasi pendaratan.

Salah satu penjabat kepala NASA Steve Jurczyk pun menyebut hal itu sebagai “pencapaian yang luar biasa”. “Saya tidak dapat memberi tahu Anda betapa saya sangat terharu dengan emosi,” kata Jurczyk dikutip Berita Baru, Jumat (19/2/21).

Pendaratan tersebut mewakili bagian paling berisiko dari upaya dua tahun dengan dana sekitar  2,7 miliar dollar yang tujuan utamanya adalah untuk mencari kemungkinan tanda-tanda fosil mikroba yang mungkin berkembang biak di Mars sekitar 3 miliar tahun yang lalu, ketika planet keempat dari matahari diketahui lebih hangat, lebih basah dan berpotensi ramah untuk hidup.

Para ilmuwan berharap dapat menemukan tanda biologis yang tertanam dalam sampel sedimen kuno yang dapat diambil oleh Perseverance dari batuan Mars untuk kemudian dianalisis di Bumi  dan akan menjadi spesimen pertama yang pernah dikumpulkan oleh manusia dari planet lain.

Dua misi Mars berikutnya direncanakan untuk mengambil sampel dan mengembalikannya ke NASA dalam dekade berikutnya, bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa.