Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengguna TikTok Kampanyekan Boikot Bisnis Milik Trump
(Foto: AFP)

Pengguna TikTok Kampanyekan Boikot Bisnis Milik Trump



Berita Baru, Internasional – Pengguna di platform sosial TikTok memulai kampanye baru melawan Presiden AS Donald Trump dengan meninggalkan ulasan dan komentar negatif untuk bisnis yang dimiliki oleh keluarga Trump di halaman Yelp dan Google.

Kampanye bermula dari penggunan Tiktok @carelessangel yang dijuliki ‘Angel’. Akun itu ingin mengajak penggunak TikTok lain untuk memberikan ‘Ulasan Bintang Satu untuk semua restoran dan bisnis yang dimili oleh Donald Trump’, menurut Daily Dot.

Sejak saat itu, banyak beredar video di media sosial yang menunjukkan remaja memberikan ulasan bintang satu dan komentar negatif terhadap bisnis dan perusahaan yang dimiliki oleh Presiden Trump, seperti: Trump Tower, Trump Grill, Trump International Hotel di Las Vegas dan resor Mar-a-lago-di Florida.

Selain itu, masing-masing pengguna yang melakukan itu juga menyerukan pengguna lain untuk melakukan hal yang sama.

“Kita perlu didengar dan presiden kita perlu fokus pada masa depan generasi masa depan seperti komunitas kulit hitam atau pribumi dan LGTBTQ+ dan membuat mereka merasa diterima dan disambut di negara kita,” kata Angel.

Awal pekan ini, pengguna TikTok juga memulai kampanye yang bertujuan untuk mengendalikan toko dagangan kampanye pemilihan ulang daring Presiden Trump dengan cara ‘pengabaian keranjang belanja’.

“Memikirkan betapa memalukannya jika semua orang pergi ke toko dagangan Donald Trump dan mengisi keranjang belanja mereka dengan banyak hal tapi kemudian lupa untuk tidak melakukan ‘checkout’ … Itu akan memalukan,” ujar salah satu aktivis dalam video TikTok, sambil mengajak orang lain untuk mengambil bagian dalam kampanye.

Sebelumnya, pada pertengahan Juni para warganet juga dikabarkan melakukan sabotase kampanye pertama yang dilakukan oleh pendukung Trump di Tusla Oklahoma sejak pandemi COVID-19 berlangsung. Mereka berniat membeli tiket kampanye, tapi tidak datang dalam acara kampanye.

Mengutip Sputnik, efek dari sabotase itu, acara dikabarkan hanya dihadiri oleh sekitar 6.200 saja. Namun pihak pendukung Trump membantah keberhasilan sabotase yang dilakukan oleh warganet.