Peneliti Universitas Stanford Kembangkan Inovasi Pembangkit Listrik Dengan Sel Fotovoltaik
Berita Baru, Inovasi – Peneliti Universitas Stanford telah membangun prototipe panel surya kecil untuk menghasilkan energi siang dan malam.
Menurut makalah yang diterbitkan dalam Applied Physics Letters dan ditayangkan melalui TheDailyBeastTheDailyBeast pembangkit listrik tersebut bekerja seperti panel surya klasik dan mengubah sinar matahari menjadi listrik di siang hari. Sementara pada malam hari, generator termoelektrik tertanam (TEG) akan “memanen listrik dari perbedaan suhu antara sel PV dan lingkungan sekitar”.
“Teknik baru ini bekerja dengan menangkap panas siang hari ke dalam heatsink. Kemudian, ketika energi ini secara alami terpancar kembali ke luar angkasa, beberapa di antaranya dapat ditangkap oleh TEG dan material unik yang dapat menangkap panjang gelombang termal, ” ungkap laporan tersebut dikutip dari Ubergizmo, Rabu (6/5/22).
“Konsepnya bukanlah hal baru, seperti yang telah kami publikasikan tentang Anti-Solar Panels sebelumnya. Namun, jumlah energi yang dikumpulkan di malam hari secara signifikan lebih tinggi daripada upaya sebelumnya, membuat teknologi selangkah lebih dekat untuk berguna di dunia nyata.”
Menurut para peneliti, inovasi ini masih mengalami banyak tantangan. Pertama, daya yang dihasilkan pada malam hari hanya 50 mW/m2 dibandingkan dengan ~1000 W/m2 untuk panel surya standar.
Kedua, panas akan mendingin dengan relatif cepat, yang berarti berkurangnya jumlah listrik yang dihasilkan.
Namun demikian teknologi ini cukup menarik dan mungkin dapat digunakan dalam aplikasi berdaya rendah atau tempat di mana sumber panas yang andal tersedia.
Para peneliti mengatakan mereka makan melakukan penelitian potensial lebih lanjut untuk mengoptimalkan metode ini.