Peneliti Ungkap Penemuan Rahasia Kapal Perang Kerajaan Berusia 340 Tahun
Berita Baru –Para peneliti akhirnya mengungkapkan penemuan sebuah kapal perang kerajaan yang tenggelam di lepas pantai timur Inggris lebih dari 300 tahun yang lalu saat membawa calon raja.
Penemuan tersebut sebelumnya telah dirahasiakan selama 15 tahun dengan tujuan melindungi bangkai kapal dari kerusakan.
Pada tahun 1682, Raja James II dari Inggris, yang merupakan Duke of York pada saat itu, berhasil lolos dari musibah yang dialami kapal bernama “The Gloucester” yang tenggelam di lepas pantai timur Inggris setelah menabrak gundukan pasir. Ia kemudian menjadi raja Inggris dan Raja James VII dari Skotlandia tiga tahun kemudian.
“Penemuan ini menjanjikan untuk secara mendasar mengubah pemahaman tentang sejarah sosial, maritim dan politik abad ke-17,” kata Claire Jowitt, Profesor Sejarah Budaya Modern Awal di Universitas East Anglia, beberapa waktu lalu sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (14/6/22).
“Ini adalah contoh luar biasa dari warisan budaya bawah laut yang penting secara nasional dan internasional.”
Lokasi terakhirnya, sekitar 45km di lepas pantai dari Great Yarmouth. Kapal tersebut sebelumnya menjadi misteri sampai akhirnya ditemukan oleh penyelam Julian dan Lincoln Barnwell pada 2007 setelah pencarian selama empat tahun.
“Saat turun ke dasar laut, hal pertama yang saya lihat adalah meriam besar tergeletak di pasir putih, sangat menakjubkan dan sangat indah,” kata Lincoln Barnwell.
Bangkai kapal itu mengungkapkan berbagai artefak sejarah, termasuk sebuah botol dengan segel kaca dengan lambang keluarga Legge yang merupakan nenek moyang Presiden AS pertama George Washington.
“Karena kapal tenggelam begitu cepat, tidak ada yang bisa menyelamatkan apa pun,” kata Jowitt, ia juga menggambarkannya sebagai “kapsul waktu yang fantastis”.
Artefak lainnya termasuk peralatan navigasi, barang-barang pribadi, pakaian dan botol anggur yang beberapa di antaranya masih dengan isi yang utuh.
Universitas memperkirakan bahwa antara 130 hingga 250 orang mungkin tewas dalam insiden itu, yang menurut mereka mengancam akan mengubah jalannya sejarah.
Enam tahun setelah tenggelamnya Katolik James II digulingkan oleh Protestan William of Orange dalam “Revolusi Agung” 1688, membuka jalan bagi monarki konstitusional masa depan di Inggris.