Pemprov NTB Rancang Pergub, Lindungi Anak dari Faham Radikal dan Terorisme
Berita Baru, NTB – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB bersama Kemen-PPPA RI terus berupaya memberikan perlindungan kepada anak.
Hal ini dirangkum dalam perancangan pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub) Perlindungan Anak dari Paham Radikalisme dan Terorisme yang bertujuan untuk mewujudkan pemenuhan hak anak dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi tumbuh kembang, fisik dan sosialnya.
“Kami ingin kita semua bergerak bersama-sama dalam melindungi anak-anak dari aksi radikalisme dan terorisme, startnya adalah dengan adanya payung hukum,” tutur Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kemen – PPPA RI, Elvi Handrani pada pertemuan Pendampingan Penyusunan Kebijakan Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme. Jum’at (20/08/2021)
Elvi juga sangat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh DP3AP2KB dalam mencegah ancaman Radikalisme dan terorisme.
“Kami sangat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan Provinsi NTB, seperti melakukan berbagai macam kegiatan dan langkah dalam mencegah ancaman radikalisme dan terorisme, melakukan penyuluhan ke rutan-rutan, pendekatan ke instansi pendidikan mulai guru dan kampus, termasuk penyusunan kebijakan dan lain sebagainya,” tutur Elvi.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB, Ir. Husnanidiaty Nurdin, sangat berterimakasih atas dukungan dan sinergi bersama Kempan-PPPA untuk perancangan Pergub Perlindungan Anak dari Paham Radikalisme dan Terorisme.
Kadis P3AP2KB sangat berharap, agar anak-anak sedari dini dapat ditanamkan jiwa patriotisme, penting sekali termasuk dilingkungan sekolah.
“Anak-anak jangan lupa dilatih dan diajarkan untuk selalu menghormati bendera, karena dari berita-berita yang kita dengar kasus terorisme permulaanya adalah tidak mau menghormati bendera hal ini yang menjadi perhatian agar anak-anak dapat terus ditanamkan jiwa patriotisme,” jelasnya.
Eni juga menuturkan agar selalu menerapkan rasa syukur dan terimakasih didalam diri masing-masing. Kedua hal tersebut harus ditanamkan mulai dari sejak dini kepada anak-anak.
“Kalau kita sudah bersyukur dan berterima kasih rasanya sangat ringan dan membuat hati kita menjadi tentram,” tegasnya.