Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dewa Made Indra
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra. (Foto: Istimewa)

Pemprov Bali Tetapkan Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR dan Swab



Berita Baru, Bali – Sekretaris Daerah Provinsi Bali keluarga Surat Edaran mengenai pemberlakuan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR termasuk pengambilan swab sebesar Rp. 275.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).

“Batas tarif tersebut tertuang dalam SE. No. B.18.445/3789/PELKES/DISKES yang mengatur Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR,” kata Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam rilis yang diterima Beritabaru.co, Kamis (28/10).

SE ini ditujukan kepada Ketua Harian Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur Rumah Sakit Pemerintah, Kepala Laboratorium dan Kepala Klinik se-Bali.

“Yang menjadi dasar dikeluarkannya SE ini adalah Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.02/I/3843/2021 Tanggal 27 Oktober 2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR),’ ujarnya.

Dalam SE ditegaskan bahwa, Direktur Rumah Sakit, Pimpinan Laboratorium dan Fasilitas Kesehatan  yang melaksanakan pemeriksaan RT-PCR agar memberlakukan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR termasuk pengambilan swab sebesar Rp. 275.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).

“Batas tarif tertinggi sebagaimana dimaksud pada huruf a berlaku untuk masyarakat yang melakukan pemeriksaan RT-PCR atas permintaan sendiri/mandiri,” tambahnya.

Sementara batas tarif tertinggi sebagaimana dimaksud pada huruf a, lanjut Sekda,  tidak berlaku untuk kegiatan penelusuran kontak (contact tracing) atau rujukan kasus  COVID-19 ke rumah sakit yang penyelenggaranya mendapatkan bantuan pemeriksaan RT-PCR dari pemerintah atau merupakan bagian dari penjaminan pembiayaan pasien COVID-19.

“Kasatgas Penanganan COVID-19 Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, agar melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan batas tarif tertinggi pemeriksaan RT – PCR dengan penuh tanggung jawab,” imbuhnya.

Dengan pemberlakuan SE ini maka, SE. No. B.18.445/2802/PELKES/DISKES TANGGAL 18 Agustus 2021 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT – PCR) dicabut dan dinyatakan tidak diberlakukan lagi.

“Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan yaitu pada, Kamis (Wraspati Paing Julungwangi), 28 Oktober 2021,” tukasnya.