Pemkab Garut Alokasikan Rp2,5 Miliar Bagi Korban Gempa Sesar Garsela
Berita Baru, Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat mengalokasikan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp2,5 miliar untuk bantuan perbaikan rumah warga yang rusak akibat aktivitas gempa Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
Diketahui sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 4,3 mengguncang wilayah Garut dan menyebabkan kerusakan rumah warga di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, Rabu (1/2) malam. Beruntung bencana itu hanya menyebabkan kerugian materi, sedangkan korban jiwa tidak ada.
“Sekitar Rp2,5 miliar kurang lebih untuk 511 rumah yang terdampak di dua kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu (5/2), dikutip dari Antara.
Satria Budi menuturkan, anggaran yang diajukan sebesar Rp2,5 miliar itu bersumber dari BTT pergeseran, selanjutnya pengelolaan anggaran oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Garut, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Garut.
Menurutnya, besaran yang akan diberikan kepada korban gempa bumi Sesar Garsela berbeda-beda, tergantung tingkat kerusakan rumah, mulai dari rusak ringan, sedang, dan berat yang secara teknis diatur oleh dinas terkait.
“Insya Allah mereka diperhatikan. Untuk besaran bantuan beda-beda mendapatkannya, karena ada yang ringan, sedang, dan berat, itu nanti di teknis,” katanya.
Ia menambahkan, upaya penanggulangan daerah yang terdampak gempa bumi pada 1 Februari 2023 itu tidak hanya memperbaiki rumah warga, tapi juga sekolah, dan masjid di daerah itu. “Termasuk sekolah dan masjid juga akan diperbaiki,” terangnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan menyatakan, besaran BTT Garut tahun 2023 sebesar Rp75 miliar, anggaran itu sebagian sudah digunakan untuk penanganan kasus difteri, dan juga korban bencana gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.
Ia menyampaikan jajaran legislatif terus mengawasi penggunaan anggaran BTT agar tepat sasaran dan sesuai untuk permasalahan yang sifatnya darurat, salah satunya membantu korban bencana alam.
“Seperti sekarang digunakan untuk bantuan gempa di Pasirwangi dan Samarang besarannya Rp2,5 miliar, besarannya untuk rumah rusak berat itu sebesar Rp25 jutaan, yang lainnya (rusak ringan) Rp1 sampai Rp2 jutaan,” ujar Yudha Puja Turnawan.