Pemerintah Sebar Nyamuk Wolbachia untuk Perangi DBD
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa teknologi wolbachia, yang telah terbukti berhasil menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di sembilan negara, kini diterapkan di Indonesia.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa teknologi ini telah melengkapi strategi pengendalian DBD yang telah diimplementasikan di berbagai negara.
“Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional),” kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/11/2-023).
Menurut Nadia, teknologi Wolbachia kini telah diujicobakan dalam pilot project di lima kota di Indonesia, yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang. Implementasi teknologi Wolbachia ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
“Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional),” kata Nadia.
Penelitian efektivitas Wolbachia telah dilakukan sejak 2011 di Yogyakarta dengan dukungan yayasan filantropi Tahija. Wolbachia dapat menghambat virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga mencegah penularan virus tersebut kepada manusia.
“Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia,” tambahnya.