Pemerintah Perbesar Akses Perempuan dalam Sektor Lingkungan dan Konservasi
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Indonesia menegaskan dukungannya terhadap komitmen global dalam meningkatkan partisipasi dan keterlibatan perempuan dan gender mainstreaming di dalam isu kehutanan, konservasi alam dan satwa.
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya KemenPPPA, Eko Novi Ariyanti menyebut, dibutuhkan intervensi gender dengan memperhatikan kebutuhan dan pengalaman yg berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Menurut Novi, hal itu perlu dilakukan untuk memastikan lapangan pekerjaan pada sektor kehutanan, konservasi alam dan satwa yang kerap didominasi oleh laki-laki dapat diakses oleh perempuan.
“Ketika mengintegrasikan perspektif gender ke semua sektor, kita melihat ada kebutuhan dan pengalaman yang berbeda antara perempuan dan laki-laki. Sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya perubahan struktural,” kata Novi, sebagaimana dikutip dalam siaran pers KemenPPPA, Senin (5/3).
“Selain kebijakan juga perlu memastikan terjadinya perubahan kesadaran di tingkat masyarakat karena masih ada nilai-nilai di masyarakat bahwa perempuan hanya bisa di rumah. Sehingga upaya-upaya perubahan itu juga perlu dilakukan di tingkat masyarakat,” sambungnya.
Bagi Novi, pelibatan perempuan secara formal dalam perputaran sosial juga perlu dilakukan. Pelibatan tersebut arahnya lebih pada pemberdayaan. Pasalnya, partisipasi perempuan dalam tata kelola hutan tidak hanya dalam penguatan ekonomi.
Tetapi bagaimana transformasi sosial kelompok-kelompok perempuan yaitu mengacu pada penguatan-penguatan perempuan terkait politik, sosial dan budaya.
“Perempuan yang terlibat dan aktif dalam transformasi sosial pada akhirnya bisa menyuarakan kebutuhan dan kepentingan mereka di berbagai sektor. Jika ini terwujud kita bisa memastikan bahwa partisipasi perempuan bisa menyokong keberlangsungan lingkungan, komunitas dan keluarga mereka,” jelas Eko Novi.
Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia mengatakan mempekerjakan perempuan dalam isu lingkungan, konservasi alam dan satwa memiliki keunggulan tersendiri.
Menurut Indra analisis perempuan lebih baik karena mereka bisa memberikan analisis dari sudut pandang yang banyak. “Mereka mungkin lahir dengan kemampuan multitasking. Bisa mengerjakan berbagai hal sehingga terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan multitasking,” tuturnya.
“Itulah kenapa kami senang merekrut perempuan, bukan hanya untuk pengarusutamaan gender, tetapi lebih kepada pengalaman dan kapasitas perempuan. Ada beberapa kelebihan perempuan sehingga kita melihat ini sebagai salah satu potensi yang bisa kita kembangkan untuk keterlibatan perempuan dalam konservasi-konservasi,” pungkas Indra.