Pemerintah Libya Temukan Kuburan Massal dari Kota yang Direbut Kembali
Berita Baru, Jakarta – Pihak berwenang Libya telah menggali 12 mayat dari empat kuburan tak bertanda lainnya di kota Tarhouna. Temuan itu menambah jumlah mayat yang sudah ditemukan sejak daerah tersebut direbut kembali oleh Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), pada Juni lalu.
Dikutip dari Reuters, Tarhouna selama bertahun-tahun dikendalikan oleh milisi yang dikenal sebagai Kaniyat, dijalankan oleh keluarga Kani setempat. Mereka bertempur bersama Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur Khalifa Haftar.
GNA telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Kaniyat yang kini diyakini berada di Libya timur.
Ketika dukungan Turki membantu GNA yang diakui secara internasional mengambil kembali Tarhouna secara tiba-tiba pada bulan Juni, para pejuangnya menemukan sebuah rumah sakit yang penuh dengan mayat dan kuburan tanpa tanda yang berisi orang hilang.
“Para penyelidik dari biro orang hilang GNA sejak itu bekerja, dengan pakaian forensik putih, untuk menggali tanah di sekitar Tarhouna untuk mencari sisa-sisa manusia dan untuk mengidentifikasi mayat-mayat itu,” lapor Reuters, Kamis (29/10).
Banyak mayat yang ditemukan sejauh ini adalah yang ditemukan di rumah sakit. Namun, puluhan jenazah juga telah digali dari situs kuburan tak bertanda.
Seorang pejabat biro orang hilang mengatakan, beberapa mayat yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda kekerasan–termasuk, di antara yang terungkap minggu ini–,tengkorak yang hancur dan anggota badan yang dipotong-potong.