Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bentrokan Baghdad

Pemerintah Irak Berlakukan Jam Malam, Usai Bentrokan di Baghdad



Berita Baru, Internasional – Jam malam diberlakukan di ibukota Irak, Baghdad, setelah bentrokan hari kedua antara pemrotes anti-pemerintah dan pasukan keamanan. Dilansir dari BBC, Kamis (3/10).

Pembatasan akan tetap berlaku sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut. Jam malam sudah diberlakukan di tiga kota lain karena adanyanya protes besar yang menuntut kurangnya lapangan pekerjaan, layanan yang buruk dan korupsi yang semakin meningkat di kota tersebut.

Dalam aksi protes, terjadi kekerasan yang  menewaskan sedikitnya tujuh orang dan ratusan lainnya terluka. Tidak hanya itu, platform media sosial dan akses internet telah diblokir di beberapa daerah.

Protes skala nasional yang tampaknya tidak memiliki kepemimpinan yang terorganisir itu merupakan yang terbesar sejak Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi menjabat setahun yang lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Mr Abdul Mahdi mengatakan semua kendaraan dan individu dilarang untuk keluar rumah di Baghdad mulai pukul 05:00 (02:00 GMT) pada hari Kamis.

Wisatawan yang datang dari bandara kota, ambulans, pegawai pemerintah di rumah sakit, listrik, departemen air, dan peziarah agama dibatasi dari jam malam. Pembatasan telah diberlakukan di kota-kota selatan Nasiriya, Amara dan Hilla.

Keterangan media menyebut para pengunjuk rasa dan pasukan keamanan berhadapan di Najaf

PBB telah meminta pihak berwenang untuk menahan diri. “Setiap individu memiliki hak untuk berbicara secara bebas, sesuai dengan hukum,” kata perwakilan khusus PBB Jeanine Hennis-Plasschaert.

Di ibukota, polisi menembakkan gas air mata sebagai upaya untuk membubarkan para demonstrasi di beberapa distrik.

Berbagai layanan media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram dan aplikasi sosial dan olahpesan lainnya diblokir oleh beberapa penyedia internet mulai pukul 15:30 (12:30 GMT) pada hari Rabu, demikian laporan situs Netblocks.

“Kami menuntut perubahan, kami ingin kejatuhan seluruh pemerintah,” kata seorang pengunjuk rasa di Baghdad kepada Reuters.

Sumber : BBC