Pemerintah Antisipasi Kenaikan Kebakaran Hutan akibat El Nino
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengklaim telah mengantisipasi potensi kenaikan angka kebakaran hutan akibat kemunculan fenomena iklim El Nino dalam beberapa bulan ke depan.
Nur Hygiawati Rahayu, Direktur Kehutanan dan Sumber Daya Air Bappenas, menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya memantau lahan gambut, tetapi juga mengawasi secara ketat hutan dan lahan kering seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, bencana kekeringan diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir tahun.
“Kami telah mengantisipasi baik itu La Nina atau El Nino sejak sekarang. Namun, kami melihat bahwa upaya pencegahan merupakan solusi terbaik daripada harus melakukan pemadaman,” kata Nur.
Bappenas bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan pihak-pihak terkait telah berupaya untuk memastikan aspek mitigasi, seperti patroli dan infrastruktur pemadam kebakaran.
Selain itu, di tengah potensi kerusakan ekosistem lahan gambut dan mangrove di Indonesia, Bappenas telah menetapkan target untuk memulihkan 1,6 juta hektare lahan gambut dan merehabilitasi 50 ribu hektare hutan mangrove hingga tahun 2024. Target ini diatur dalam dokumen strategi nasional (stranas) pengelolaan lahan basah. Stranas ini akan lebih berfokus pada dua ekosistem, yaitu gambut dan mangrove, karena keduanya mampu menyimpan karbon dalam jumlah yang besar.
Nur juga menyampaikan apresiasi terhadap proyek IKI-PME yang dipimpin oleh Konservasi Indonesia bekerja sama dengan Wetlands International Indonesia (YLBA) dan Center for International Forestry Research (CIFOR). Hingga saat ini, proyek tersebut telah berhasil merestorasi sekitar 742.234 hektare ekosistem gambut dan mangrove melalui upaya konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan di provinsi percontohan, seperti Sumatera Utara, Papua Barat, dan sebagian wilayah Papua Barat Daya.
“Proyek seperti IKI-PME sangat mendukung agenda dan capaian pemerintah Indonesia dalam pembangunan rendah karbon dan pembangunan berketahanan iklim. Selain itu, proyek ini nantinya dapat direplikasi oleh provinsi lain dan berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia,” ujar Nur.