Pemda Keerom Berkomitmen Sediakan Rumah Industri Produk Sereh Wangi
Berita Baru, Jakarta – Kasie Ekonomi Bappeda Keerom Triyono mengatakan pihaknya sudah siap untuk menyediakan rumah industri untuk produk sereh wangi di tengah usaha masyarakat Keerom untuk menjaga kelestarian alam dan hutan melalui budidaya sereh wangi.
Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) di Provinsi Papua dan Papua Barat menggelar Seri Diskusi Pengelolaan Produk Inovatif Pangan Papua: Festival Torang Pu Para Para yang merupakan salah satu kegiatan dari Program Pelestarian Sumber Daya Alam dan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Adat melalui Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) yang didukung The Asia Foundation (TAF), pada Senin (16/8).
Dalam kesempatan itu, Triyono yang menjadi pembicara dalam acara itu mengatakan pada awalnya ia mencari terobosan agar tanah yang ada di Kabupaten Keerom tidak menganggur. Kemudian, dengan kolaborasi bersama masyarakat pihaknya menanam sereh wangi.
“Selang beberapa bulan dari Yayasan KIPRa koordinasi ke Bappeda untuk mempromosikan produk tanaman sereh, kemudian kita membeli bibit dengan anggaran cukup besar, sekarang sebagian sudah berjalan dan sudah dapat di panen. Kami terus koordinasi dengan Yayasan KIPRa untuk saling sinergi menyediakan bahan,” tutur Triyono.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, Triyono mengatakan perekonomian masyarakat di Kabupaten Keerom menurun signifikan. Hal itu disebabkan oleh adanya penyakit pada pohon kakao dan kelapa sawit dan industri sereh wangi menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut, Triyono menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) berkomitmen untuk terus mendorong produk olahan sereh wangi dapat dipasarkan ke masyarakat secara luas.
Salah satu bentuk komitmennya tersebut, Triyono mengatakan pihaknya akan menyediakan rumah industri bagi produk sereh wangi agar dapat menjadi wadah pemasaran bagi masyarakat.
“Kami terus koordinasi dengan pihak di lapangan untuk menyediakan rumah industri bagi sereh wangi, sehingga produk teh dan hand sanitizer dapat dipasarkan di rumah industri itu. Kami sudah koordinasi dengan Pemda untuk menyediakan rumah industri untuk penjualan produk dari sereh wangi itu,” tutur Triyono.
Diketahuti, program PAPeDA oleh The Asia Foundation (TAF) dilakukan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Papua dengan lebih mengandalkan partisipasi masyarakat secara keseluruhan, pelaku bisnis, pemerintah daerah, dan lembaga ekonomi pemerintah kampung (seperti: Badan Usaha Milik Kampung/BUMKam).