Pemda Cianjur Tambah Alat Berat untuk Cari 8 Korban Hilang Akibat Gempa
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Cianjur di Jawa Barat telah menambahkan alat berat untuk menyelesaikan pencarian delapan orang korban yang tertimbun dalam longsor di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta di Kecamatan Cugenang.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, telah mengarahkan lima armada truk untuk membersihkan material longsor dan menggunakan tiga alat berat jenis backhoe.
“Kita upayakan pencarian semaksimal mungkin, sebelum batas waktu pencarian yang sudah tiga kali diperpanjang sampai tanggal 20 Desember. Kita tambah lagi lima alat berat, agar jasad korban dapat segera ditemukan,” kata Herman Sabtu (17/12/2022).
Herman menjelaskan bahwa proses pencarian korban gempa di Cianjur masih terus dilakukan pada hari ke-25 setelah terjadi gempa, dengan pengawasan tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, SAR Bandung, relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi, dan dinas terkait yang bertanggung jawab untuk menyediakan alat berat.
“Pencarian korban tertimbun dilakuskan di titik yang dianggap mungkin keberadaan korban, dengan harapan bahwa korban dapat segera ditemukan dan dikebumikan dengan layak. Keluarga korban yang merasa kehilangan masih menunggu kepastian dan berharap bahwa jenazah anggota keluarganya dapat segera ditemukan.
“Pencarian akan lebih dimaksimalkan karena keluarga berharap mereka yang hilang ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak. Untuk batas pencarian diperpanjang atau tidak nanti setelah rapat evaluasi di hari terakhir diputuskan,” kata Herman.
Akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu setidaknya 600 orang meninggal dunia dan delapan orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Korban tewas tersebar di sejumlah daerah, seperti di Kecamatan Cugenang sabanyak 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk delapan orang yang belum ditemukan.
“Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang,” ujar Herman di Cianjur Senin (12/12/2022).