Pelonggaran PSBB, Presiden: Jangan Tergesa-gesa
Berita Baru, Jakarta – Wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Presiden meminta agar pelonggaran PSBB ini dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Pelonggaran PSBB agar dilakukan secara hati-hati. Tidak dilakukan secara tergesa-gesa,” papar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi PSBB yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5)
Menurut Presiden, keputusan pelonggaran PSBB harus dipikirkan dan dipertimbangkan matang. Keputusan harus didasarkan pada data-data faktual di lapangan.
“Semua didasarkan pada data lapangan, sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB,” paparnya.
Beberapa waktu lalu, Menko Polhukam, Mahfud MD menyatakan pemerintah tengah memikirkan relaksasi PSBB. Menurutnya hal ini sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat yang tidak dapat melakukan aktivitas dengan bebas saat PSBB.
Mahfud menilai apabila masyarakat terlalu dikekang dapat menimbulkan stres yang akhirnya berdampak menurunkan imunitas serta membuat tubuh menjadi lemah.
“Kita tahu ada keluhan ini sulit keluar, sulit berbelanja, dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sudah sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB,” kata Mahfud, Sabtu (02/5).
Pelonggaran aktivitas pada relaksasi PSBB ini seperti mengizinkan rumah makan untuk buka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Mahfud, imunitas masyarakat bisa menurun jika masyarakat merasa stress karena dikekang dengan aturan PSBB.