PBNU Bersama Kerajaan Qatar Kerja Sama Bangun 100 Masjid dan 10 Rumah Sakit
Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan nota perjanjian kerja sama dengan perwakilan Kerajaan Qatar, yakni Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani yang menjabat sebagai sekjen Dewan Keluarga Kerajaan Qatar.
Said Aqil mengatakan bahwa PBNU bekerja sama untuk membangun 100 masjid dan 10 rumah sakit yang tersebar di cabang-cabang.
“Itu di Indonesia untuk NU. Itu nanti akan kami bagi beberapa cabang yang sangat membutuhkan,” ungkap Said Agil usai memberikan kuliah umum di Unisma bersama Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani.
Lebih lanjut dijelaskan, rencana pembangunan 100 masjid dan 10 rumah sakit itu nantinya akan lebih fokus pada daerah luar Jawa. Sebab, menurut Said, di kawasan Jawa, fasilitas masjid ataupun rumah sakit sudah cukup.
“Saya kira untuk di Pulau Jawa sudah cukup. Fokus luar Jawa, wilayah mana yang membutuhkan masjid dan rumah sakit,” tukas Said.
Menurut Said, kerja sama dengan Qatar ini merupakan salah satu upaya untuk membangun peradaban dunia Islam dengan lebih baik lagi. “Agama Islam mencakup ilmu dan kemanusiaan, kebudayaan, dan lain-lain. Tetapi itu semua harus dilandasi oleh ilmu agar pemahaman menjadi benar,” ungkapnya.
Sementara itu, Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani menyampaikan dirinya pernah datang ke Indonesia usai tragedi tsunami di Aceh. Saat itu, ia juga mengungkapkan turut membantu dalam upaya kemanusiaan mengembalikan Aceh seperti semula.
Selain itu, Aziz juga menyampaikan bahwa kunjungan ke Indonesia adalah untuk berkolaborasi dalam upaya membangun sumber daya manusia yang unggul lewat pelatihan kepemimpinan.
Dirinya juga menegaskan, untuk kepentingan kemanusiaan, semua pihak harus bersatu padu. Pemerintah Qatar telah banyak melakukan kerja sama dengan banyak negara untuk kepentingan kemanusiaan.
“Kami berharap, ke depan, kami banyak berkolaborasi dengan PBNU. Semoga rencana-rencana ini bisa terwujud karena bangsa Indonesia memiliki rasa toleransi yang tinggi,” ucap Aziz.