Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Orang-orang memprotes pemerintah Belarusia di Old Town Square di Praha, Republik Ceko. Foto: Martin Divisek/EPA.
Orang-orang memprotes pemerintah Belarusia di Old Town Square di Praha, Republik Ceko. Foto: Martin Divisek/EPA.

PBB Serukan Pembebasan 1.000 Tahanan politik yang Ditahan di Belarusia



Berita Baru, Jenewa – Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 1.000 aktivis, anggota oposisi dan wartawan yang ditahan atas “tuduhan bermotif politik” di Belarusia. Dewan HAM PBB juga menyerukan pembebasan para tahanan.

Kepala Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet mengatakan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko melakukan pelanggaran yang “meluas dan sistematis” sejak protes skala besar terhadap kemenangannya yang diperebutkan dalam pemilihan tahun 2020.

Pemerintah Minsk melakukan “penumpasan besar-besaran termasuk penggunaan kekuatan yang berlebihan secara meluas”, katanya dalam sebuah pidato di Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Kamis (17/3).

Bachelet juga mengatakan bahwa 13.500 orang telah ditangkap setelah pemilihan presiden dan protes pada Agustus 2020.

Ia juga menegaskan bahwa kantornya menemukan banyak dari korban yang mengalami pemukulan berulang, pemerkosaan dan bentuk kekerasan lainnya.

Delegasi Belarusia menolak laporan tersebut, dengan diplomatnya Andrei Taranda mengatakan kepada forum: “Itu penuh dengan tuduhan dan tuduhan palsu.”

“Kesimpulan dan rekomendasinya ditujukan untuk mendukung struktur dan organisasi apa pun, selama mereka bekerja melawan Belarusia,” tambah Taranda, dikutip dari Aljazeera.

Dalam pidato tersebut, Bachelet juga mengatakan Dewan HAM PBB menemukan pemerintahan Presiden Lukashenko membungkam demokrasi.

“Pemeriksaan kami menemukan bahwa pemerintah telah berusaha untuk menekan segala bentuk kritik dan telah secara aktif berusaha untuk mencegah keadilan, akuntabilitas dan kebenaran tentang pelanggaran yang dilakukan,” katanya.

Bachelet mengatakan bahwa tidak ada alasan yang masuk akal untuk mengharapkan sistem nasional di Belarusis untuk memberikan keadilan, sehingga negara-negara lain harus bekerja untuk meminta pertanggungjawaban pelaku di sana melalui proses nasional mereka, berdasarkan prinsip-prinsip yurisdiksi ekstrateritorial dan universal.

“Saya mendesak pemerintah Belarus untuk segera membebaskan semua tahanan yang dihukum dengan alasan bermotif politik dan menghentikan semua pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung, termasuk penindasan sistematis terhadap masyarakat sipil, media independen dan kelompok oposisi,” imbuhnya.