Partai Hijau Swedia Menentang Aksesi Swedia ke NATO
Berita Baru, Internasional – Juru bicara Partai Hijau Swedia, Marta Stenevi, mengatakan pada hari Sabtu (7/5), bahwa Swedia harus menahan diri dari bergabung dengan NATO, bahkan jika Finlandia memutuskan untuk menjadi anggota aliansi tersebut.
Partai Hijau, yang menempati 16 kursi di parlemen Swedia yang beranggotakan 349 orang “telah mengikuti debat Finlandia” tentang keanggotaan NATO, namun keputusan Helsinki tidak akan memaksa partai tersebut untuk meninggalkan posisinya di aliansi, tambah Stenevi kepada Radio Swedia seperti dilansir dari Sputnik News.
“Kami sedang mempertimbangkan (posisi Finlandia) ini dalam analisis kami, tetapi dari sudut pandang saya, itu tidak akan mempengaruhi sikap negatif kami terhadap NATO,” kata Stenevi sambil menambahkan bahwa Partai Hijau menentang Swedia yang bergabung dengan aliansi tersebut.
Pada hari Rabu, Sekretaris Jenderal Partai Sosial Demokrat Swedia, Tobias Baudin, mengatakan bahwa partai tersebut mungkin memutuskan paling cepat 15 Mei, akan bergabung dengan NATO atau tidak. Namun, menurut laporan, partai tersebut tidak memiliki suara bulat mengenai masalah ini karena beberapa anggota terkemuka, termasuk Menteri Iklim dan Lingkungan Swedia, Annika Strandhall, menentang keanggotaan negara itu dalam aliansi militer.
Krisis Ukraina telah memicu perdebatan ekstensif di Finlandia dan Swedia tentang meninggalkan netralitas selama beberapa dekade dan bergabung dengan NATO di tengah situasi keamanan yang berubah di Eropa. Dalam dua bulan terakhir, Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson dan Sanna Marin dari Finlandia memprakarsai diskusi tingkat tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, tentang syarat dan konsekuensi dari pengajuan keanggotaan NATO. Keputusan resmi mereka diharapkan pada pertemuan puncak aliansi bulan Juni di Madrid.