Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Partai Gerindra

Partai Gerindra Sepakat Pilpres dan Pileg Dipisah



Berita Baru, Jakarta – Partai Gerindra menyatakan sikap setuju Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), dipisah. Menurut Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Disco Ahmad penggabungan Pilpres dan Pileg memiliki tingkat kusulitan yang tinggi.

“Setelah mengalami dan mengkaji penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, setuju untuk memisahkan penyelenggaraan Pilpres dan Pileg karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi,” bunyi pernyataan sikap Gerindra melalui akun Twitter Partai, Kamis (05/12).

Tingkat kerumitan tersebut, menurut Gerindra menjadi salah satu penyebab banyaknya korban meninggal dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dilansir dari Kompas.com, totalnya mencapai 527 petugas.

“Seperti yang kita ketahui, Pemilu 2019 perlu dievaluasi. Dari sisi penyelenggara pemilu, banyak dari petugas KPPS yang mengalami kelelahan, sakit, hingga meninggal dunia. Lantaran panjangnya durasi kerja dari mulai penyuluhan, persiapan, hingga perhitungan jumlah suara,” lanjut @Gerindra.

Di sisi lain, terjadi ketimpangan jumlah informasi mengenai Pilpres dengan Pileg. Menurut Gerindra, isu Capres (Calon Presiden) lebih mendominasi dibanding berita mengenai Caleg (Calon Legislatif), sehingga masyarakat tidak mampu mengenal calon-calon anggota legislatif dengan baik.

“Ketimpangan informasi ini juga mengakibatkan adanya stigma bahwa Pilpres lebih penting dibanding Pileg,” pungkas @Gerindra.

Oleh karenanya, Partai Gerindra sepakat dengan pernyataan Sufmi untuk memisahkan Pilpres dan Pileg.

“Karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi tersebut, sehingga berbagai macam hal yang terjadi di lapangan. Kami mengambil kesimpulan bahwa Pileg dan Pilpres itu memang sebaiknya tidak bareng” tulis @Gerindra, mengutip pernyataan Sufmi.