Para Wanita Maroko Membuat Minyak Argan untuk Industri Kecantikan
Berita Baru, Inovasi – Para wanita lokal di Maroko bagian selatan membuat minyak argan, produk alami yang telah lama mereka gunakan dalam memasak tetapi saat ini juga dikenal dalam industri kecantikan.
Minyak argan menjadi sangat dihargai dalam industri kecantikan secara global sebagai perawatan kulit anti penuaan dan restoratif untuk rambut.
Dilansir dari Reuters, di Maroko selatan sebagian besar minyak argan diproduksi oleh koperasi lokal wanita Berber yang berbahasa Amazigh di sekitar kota Agadir, Essaouira dan Taroudant.
Di wilayah tersebut pohon argan biasa dijumpai. Pohon tersebut biasanya menghasilkan buah berwarna hijau kecil menyerupai zaitun.
Selama berabad-abad minyak argan yang merupakan salah satu minyat paling mahal di dunia diekstraksi oleh masyarakat dengan mengeringkan buah argan di bawah sinar matahari, mengupas dan menumbuk buah untuk kemudian dihancurkan dan digiling. Minyak argan secara tradisional digunakan sebagai penyedap dan saus gurih untuk roti. Sebagai bahan yang umum di Maroko, hingga sekarang juga sebagian masih diekspor untuk makanan.
Namun, penggunaannya sebagai produk kecantikan telah menciptakan lonjakan permintaan minyak oleh perusahaan kosmetik internasional. Ini juga berarti bahwa kelompok lokal berinvestasi dalam kemasan yang lebih menarik. Minyak inj sekarang dihargai sekitar 30-50 dolar per liter secara lokal, tetapi dapat dijual di pasar internasional dalam botol kelas atas yang lebih kecil hingga 250 dolar per liter.
Di oasis Tiout dekat Taroudant (600km selatan Rabat), koperasi Taitmatine mempekerjakan 100 wanita untuk memproduksi minyak argan. Para pekerja wanita tersebut ditawarkan gaji, perawatan anak gratis, asuransi kesehatan, dan kursus baca tulis.
Koperasi, yang namanya dalam bahasa Amazigh berarti “saudara perempuan”, didirikan pada tahun 2002.
Meskipun mesin baru yang mereka gunakan untuk membantu proses buah telah membantu mempercepat pekerjaan, para wanita masih harus menghilangkan cangkang keras dari kernel dengan tangan dengan cara ditumbuk dengan batu, barulah kernel bagian dalam dapat diolah oleh mesin untuk mengekstrak minyak.
“Dibutuhkan hingga tiga hari penggilingan bagi setiap wanita untuk mendapatkan satu liter minyak Argan,” kata Mina Ait Taleb, kepala koperasi Taitmatin, dikutip Berita Baru, Rabu (16/6/21).
“Kami bekerja di sini tetapi kami juga bersenang-senang dan bernyanyi bersama,” kata Zahra Haqqi di ruang kerjanya, dimana puluhan wanita tengah menggiling bagian luar biji argan menggunakan batu.
Haqi mengatakan pekerjaan itu telah membantunya mendapatkan penghasilan tetap.