Para Aktivis Sesalkan Mundurnya Chili Sebagai Tuan Rumah KTT Iklim
Berita Baru, Internasional – Keputusan Chili untuk mundur sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim Cop 25 PBB telah memicu air mata dan frustrasi para aktivis iklim. Mereka terlanjur berlayar melintasi lautan Atlantik untuk menghadiri pembicaraan di acara tersebut.
Dilansir dari pewartaan The Guardian, Jumat (01/11), pengumuman mengejutkan oleh presiden Chili, Sebastian Piner, mengenai pembaalan konferensi tersebut adalah kabar buruk bagi para pegiat lingkungan. Diantaranya adalah 36 juru kampanye muda dari Eropa yang berlayar di atas kapal layar Regina Maris, yang meninggalkan Amsterdam pada 02 Oktober.
Kapal yang mereka naiki harus berhenti secara tak terduga di Prancis karena masalah dengan sistem pemurnian air. Cuaca buruk dan beberapa penumpang mabuk laut, termasuk Adelaide Charlier (18), koordinator gerakan Anuna De Wever dari Gerakan Pemuda untuk Iklim di Belgia.
Berita pembatalan KTT Santiago dilaporkan datang sebagai pukulan berat bagi para aktivis. Beberapa di antaranya juga telah mengalami ancaman trolling dan kematian online, selama setahun terakhir.
Namun para pegiat iklim muda mengatakan bahwa mereka bertekad untuk melanjutkan perjalanan mereka mengadakan pertemuan masyarakat sipil lainnya di Amerika Selatan. Mereka juga mempertimbangkan untuk merencanakan opsi terbaru jika PBB menerima tawaran Spanyol untuk bertindak sebagai tuan rumah darurat KTT.
“Cukup banyak orang mulai menangis, termasuk Anuna dan Adelaide. Mereka telah merencanakan perjalanan ini selama berbulan-bulan dan COP akan menjadi klimaks utama dari perjalanan mereka. Jelas ini mengubah seluruh perspektif dari apa yang mereka lakukan, dan sangat mengecewakan.” Kata ibu de Wever, Katrien Van der Heyden.
Kabarnya, kelompok itu mendiskusikan opsi-opsi dan memutuskan untuk terus maju. “Kami melanjutkan perjalanan kami ke Belem, Brasil hari ini, sementara pikiran kami bersama #Chile!,” begitu bunyi cuitan tweet mereka.
Mereka bukan satu-satunya aktivis yang telah berlayar ke Atlantik untuk menghadiri perundingan.
Merespon hal itu, disebut-sebut, PBB berupaya untuk mengatur kembali KTT.
Sementara itu juru kampanye iklim asal Swedia, Greta Thunberg, saat ini berada di Los Angeles dan akan segera berlayar ke Chili. Dia sempat mengabarkan melalui twitter bahwa dia akan memutuskan langkah selanjutnya ketika ada kejelasan oleh Cop.
Pembuat film dari Inggris James Levelle sudah berada di setengah jalan melalui 100 hari, 7.000 mil perjalanan bebas fosil ke Santiago. Para pendukung mengatakan, dia mungkin tidak menyadari bahwa KTT iklim telah dibatalkan.
“Kami memiliki rencana besar untuk membawa perwakilan dan mitra adat ke KTT,” kata Nicole Oliveira, ketua tim Amerika Latin 350.org, yang berencana membawa sekitar 60 orang dalam pertemuan para pejuang iklim menjelang KTT.
“Kami berharap sekarang bahwa perundingan iklim bergerak maju dengan fokus baru pada partisipasi publik dan hak asasi manusia. Sudah terlalu lama, proses ini memprioritaskan suara-suara para pencemar bisnis dan perusahaan besar. PBB harus mengeluarkan industri bahan bakar fosil dari perundingan iklim dan memberikan lebih banyak ruang bagi suara rakyat. “
Sumber : The Guardian