Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pangkas Penerimaan Pengungsi, Pemerintah Swedia Perketat Aturan Imigrasi

Pangkas Penerimaan Pengungsi, Pemerintah Swedia Perketat Aturan Imigrasi



Berita Baru, Internasional – Pemerintah Swedia pada Selasa (24/1/23) telah mengumumkan “kampanye informasi internasional”, yang mereka harapkan dapat mencegah para pengungsi untuk datang ke negara itu.

“Tujuan utamanya adalah menginformasikan tentang kebijakan migrasi Swedia sehingga lebih sedikit orang yang datang ke sini,” kata Menteri Migrasi Swedia Maria Malmer Stenergard dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip Xinhua News, Rabu (25/1/23).

“Salah satunya, ini mencakup mendistribusikan paket informasi kepada otoritas-otoritas asing dan otoritas lain yang memiliki titik kontak di luar negeri. Informasi yang tertarget juga harus sampai ke ruang redaksi dan kantor berita asing,” ucap Malmer Stenergard.

“Jika para pengungsi yang nantinya harus dipaksa pulang menerima informasi tentang peraturan yang berlaku di sini, kami mengurangi risiko penderitaan orang-orang ini dan lebih fokus pada mereka yang memiliki alasan jelas untuk mendapatkan perlindungan,” tambahnya.

Malmer Stenergard juga mengatakan bahwa 76 persen pengungsi yang tiba di negara-negara Nordik pada 2019 akhirnya menetap di Swedia dan jumlah ini harus dikurangi secara substansial.

Pada tahun itu, Swedia menerima hampir 22.000 permohonan suaka, menurut statistik yang disediakan oleh Badan Migrasi Swedia. Pada 2020 dan 2021, jumlah permohonan serupa masing-masing tercatat 13.000 dan 11.400, menurut badan tersebut.

“Swedia tidak boleh memiliki pandangan yang lebih dermawan tentang suaka dari yang telah diamanatkan oleh undang-undang UE (Uni Eropa) dan perjanjian-perjanjian lainnya yang mengikat secara hukum,” ujarnya.

Pemerintah juga menginstruksikan Badan Migrasi Swedia untuk mempersiapkan pengurangan jumlah kuota pengungsi, yaitu orang-orang yang meninggalkan negara asalnya dan telah dipilih oleh badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk ditempatkan di negara ketiga, dari semula 5.000 menjadi 900 orang.

Menjelang pemilu Swedia pada September tahun lalu, kubu yang akhirnya menang mengampanyekan aturan imigrasi yang lebih ketat. Mereka didukung oleh partai sayap kanan Demokrat Swedia, yang mengampanyekan penolakan terhadap imigrasi.