Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pandora Papers: Beberapa Pemimpin Dunia Membantah telah Melakukan Kesalahan
(Foto: BBC)

Pandora Papers: Beberapa Pemimpin Dunia Membantah telah Melakukan Kesalahan



Berita Baru, Internasional – Beberapa pemimpin dunia membantah telah melakukan kesalahan setelah dokumen keuangan dari perusahaan luar negeri mengalami kebocoran.

Disebut ‘Pandora Papers’, 12 juta file yang terangkum di dalamnya merupakan kebocoran terbesar dalam sejarah.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, termasuk di antara sekitar 35 pemimpin saat ini dan mantan pemimpin yang disebut dalam dokumen tersebut.

Seperti dilansir dari BBC, keduanya telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan.

Istana kerajaan Yordania mengatakan “bukanlah hal yang aneh atau tidak pantas” bahwa Raja Abdullah memiliki properti di luar negeri.

Dokumen yang bocor menunjukkan pemimpin itu secara diam-diam menghabiskan lebih dari £70 juta ($100 juta) untuk sebuah kerajaan properti di Inggris dan AS sejak mengambil alih kekuasaan pada 1999.

Sementera itu, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut bahwa informasi dalam Pandora Papers “tidak berdasar”, yang merinci kekayaan tersembunyi Presiden Putin dan anggota lingkaran dalamnya.

“Untuk saat ini tidak jelas apa informasi ini dan tentang apa,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa “kami tidak melihat kekayaan tersembunyi dari lingkaran dalam Putin di sana”.

Data tersebut diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) di Washington DC, yang telah bekerja dengan lebih dari 140 organisasi media dalam penyelidikan global terbesarnya.

Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis, yang diduga gagal menyatakan perusahaan investasi lepas pantai digunakan untuk membeli dua vila seharga £ 12 juta di selatan Prancis

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta bersama enam anggota keluarganya juga disebut terlibat dengan 13 perusahaan lepas pantai

Presiden Chili, Sebastián Piñera, diduga telah menjual tambang tembaga dan besi di daerah yang peka terhadap lingkungan kepada seorang teman masa kecilnya, sebagaimana dirinci di surat kabar El Pais Spanyol.

Dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang keluarga dan rekan dekatnya diduga diam-diam terlibat dalam transaksi properti di Inggris senilai lebih dari £400 juta.

Dalam utas tweet, perdana menteri Ceko mengatakan tuduhan itu adalah upaya untuk mempengaruhi pemilihan yang dijadwalkan minggu ini. Dia bersikeras mengatakan bahwa dirinya tidak pernah  melakukan kesalahan atau tindakan ilegal.

Kenyatta mengatakan, “Penyelidikan akan sangat membantu dalam meningkatkan transparansi dan keterbukaan keuangan yang kami butuhkan di Kenya dan di seluruh dunia.” Ia juga berjanji untuk menanggapi secara komprehensif kebocoran dokumen itu begitu dia kembali dari kunjungan kenegaraan ke luar negeri.

The Pandora Papers tidak menunjukkan bukti bahwa keluarga Kenyatta elakukan penggelapan uang atau menyembunyikan aset negara di perusahaan lepas pantai mereka.

Dan sebuah pernyataan dari kantor Mr Piñera mengatakan dia membantah memiliki informasi tentang penjualan proyek pertambangan Dominga.

Sementara itu Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah berjanji untuk menyelidiki warga yang terkait dengan Pandora Papers. Ratusan warga Pakistan, termasuk anggota kabinet Khan, terkait dengan kebocoran tersebut.

The Pandora Papers adalah dokumen yang berisi 12 juta file tentang kekayaan rahasia dan transaksi para pemimpin dunia, politisi, dan miliarder. Data tersebut diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists di Washington DC yang telah memimpin salah satu investigasi global terbesar yang pernah ada.

Lebih dari 600 jurnalis dari 117 negara terlibat dalam penyelidikan tersebut, tentang kekayaan tersembunyi, penggelapan pajak dan pencucian uang yang dilakukan sejumlah politisi, pemimin negara dan selebritas.