Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Paket Sanksi Kesembilan UE, Kemenlu Rusia: Ini akan Memperburuk Masalah Sosial dan Ekonomi UE Sendiri

Paket Sanksi Kesembilan UE, Kemenlu Rusia: Ini akan Memperburuk Masalah Sosial dan Ekonomi UE Sendiri



Berita Baru, Internasional – Paket sanksi kesembilan yang diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap Rusia minggu ini hanya akan menambah kesengsaraan sosial dan ekonomi Uni Eropa, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Sabtu (17/12).

“Para pemimpin Uni Eropa tidak dapat memutus lingkaran setan pembatasan dan mengakui bahwa semua sanksi anti-Rusia dan kebijakan tekanan telah gagal. Paket baru akan memiliki efek yang sama seperti yang sebelumnya: Ini akan memperburuk masalah sosial dan ekonomi di UE sendiri,” kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Zakhrova mengatakan perilaku UE yang tidak masuk akal telah menyebabkan kekurangan energi dan inflasi yang merajalela di seluruh Eropa dan berisiko menumbangkan kemajuan industrinya. Juru bicara itu menyebut Amerika Serikat penerima manfaat utama dari sanksi Eropa terhadap Rusia dan berpendapat bahwa ekonomi baru di Afrika, Asia, dan Amerika Latin telah menderita secara tidak proporsional.

Rusia telah berulang kali meminta UE untuk menghindari tindakan yang membatasi ekspor makanan dan pupuk Rusia. Zakharova mengatakan bahwa Brussel harus mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memungkinkan pengecualian hukum dari paket sanksi pembatasan yang memengaruhi pasokan biji-bijian, pupuk, dan komoditas baik secara langsung maupun tidak langsung.”

Uni Eropa, bersama dengan Inggris dan AS, memberikan sanksi kepada Rusia setelah Moskow meluncurkan operasi khususnya di Ukraina pada Februari. Pada bulan Desember, UE juga bergabung dengan keputusan G7 untuk menetapkan batas harga minyak Rusia sebesar $60 per barel, dan meluncurkan paket sanksi kesembilannya terhadap Rusia.

Pembatasan tersebut mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia dan memperburuk masalah pasar energi yang sedang berlangsung, yang menyebabkan meroketnya harga minyak. Akibat dari sanksi tersebut adalah krisis energi di Eropa, melonjaknya biaya hidup dan rekor inflasi yang tinggi, sementara industri blok tersebut juga terancam.