Pakai Dana Belanja Tak Terduga, Renovasi Pasar Sidayu Gresik Diusulkan 10 Miliar
Berita Baru, Gresik – Kalangan legislatif Gresik mengusulkan alokasi anggaran belanja tak terduga (BTT) dari APBD 2021 sebesar 10 Miliar untuk renovasi pasar Kecamatan Sidayu. Besaran usulan alokasi BTT tersebut muncul setelah empat wakil rakyat dari dapil 8, yakni Mustajab, Suberi, Ubaidillah dan Sholihuddin meninjau langsung bangunan pasar yang hangus terbakar, Jum’at (4/2).
Tinggal puing-puing bercampur abu, ratusan pedagang yang kehilangan kiosnya kini terpaksa direlokasi di dalam Alun-Alun tepatnya depan pintu gerbang pasar agar tetap bisa bekerja. Sebab itu, bangunan pasar diharapkan dapat secepatnya diperbaiki kembali.
Anggota DPRD Gresik, Mustajab meminta pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kebakaran. Tujuannya, agar pemerintah daerah (Pemda) bisa melakukan perencanaan pembangunan pasar pahing, sebutan lain pasar Kecamatan Sidayu.
“Perlu penyelarasan antara pemerintah dengan kepolisian, makanya penyebab kebakaran apakah ada unsur kesengajaan atau yang lainnya ini harus clear, agar pemerintah dapat segera memperbaiki,” katanya.
Anggota Komisi III itu menyebut, perbaikan pasar bisa menggunakan belanja tak terduga karena masuk kategori bencana darurat. Kata dia, APBD 2021 telah mengalokasikan BTT sebesar 48 Miliar.
“Jadi bisa diambilkan BTT menurut saya, karena pasar ini tempat jual belinya masyarakat sidayu, kalau dialihkan di alun-alun juga tidak bisa maksimal,” terang Mustajab.
Mengenai mekanisme penggunaan BTT, ucap dia, harus ada perencanaan pembangunan pasar terlebih dahulu. Namun ia menegaskan renovasi harus dilakukan tahun ini.
“Untuk mekanismenya nanti kita sampaikan ke Bappeda, tentu harus ada perencanaan habis berapa untuk perbaikan pasar ini, dan tahun ini kita targetkan untuk bisa mulai direnovasi” terangnya.
Anggota DPRD Gresik yang lain, Sholahuddin menyatakan, usulan renovasi pasar pahing menggunakan belanja tak terduga akan dibawa ke badan anggaran (Banggar). Baik pembangunan pasar, maupun bantuan untuk pedagang yang terdampak.
Ia belum tahu jumlah pasti lapak pedagang yang ludes terbakar. Jumlahnya masih dihitung. Namun, politisi asal PKB itu memastikan akan berupaya ada bantuan dari pemerintah daerah untu para pedagang.
“Kita upayakan bantuan untuk para pedagang harus ada, tetapi kita belum menghitung berapa kerugian dan berapa jumlahnya, kan kita masih berhitung dan ada belanja tak terduga juga bisa dipakai itu,” ungkapnya.
Masih lanjut Sholahuddin, alokasi 10 miliar tersebut bersifat konfrehensif dan multiyear. Artinya bisa bertahap tidak harus tahun ini rampung.
“Jadi nanti sistem pembangunannya konfrehensif, sebab banyak persoalan ternyata, seperti saluran irigasi dan di sekitar lapangan harus difikirkan, syukur-syukur nanti bisa jadi wisata budaya, karena itu pasar masuk cagar budaya,” terangnya.
Berdasarkan data terkini yang didapat, insiden kebakaran telah menghanguska sebanyak 269 lapak atau kios milik pedagang di deretan sebelah selatan pasar. Selain itu, garis polisi juga telah dipasang guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.