Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cara Mengurai Sampah Plastik

Organisasi Masyarakat Sipil Desak Indonesia Dukung Perjanjian Plastik Global di UN INC-3



Berita Baru, Jakarta – Sejumlah organisasi masyarakat sipil mendorong Indonesia untuk mendukung Perjanjian Plastik Global yang sedang dibahas dalam United Nations Intergovernmental Negotiating Committee on Plastic Pollution (UN INC-3) di Nairobi, Kenya. Perjanjian ini bertujuan untuk mengatasi krisis polusi plastik yang semakin mengancam lingkungan dan kesehatan global.

Para organisasi mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas dengan menyetujui regulasi global yang mengikat secara hukum, guna mengurangi produksi plastik sekali pakai dan mengatur daur ulang plastik secara lebih efektif. “Krisis plastik tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan daur ulang. Diperlukan pengurangan produksi di seluruh rantai nilai plastik,” kata Campaign Strategist Greenpeace Asia Tenggara Rayhan Dudayev dikutip dari Antara, Jumat (29/11/2024).

Pemerintah Indonesia, melalui delegasi resminya, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif global untuk mengurangi dampak polusi plastik, tetapi penegasan komitmen yang lebih konkret diharapkan dalam negosiasi ini. Dalam pertemuan UN INC-3, negara-negara anggota PBB akan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah plastik, termasuk larangan produksi plastik tertentu dan penerapan prinsip tanggung jawab produsen.

Selain itu, organisasi masyarakat sipil juga menyerukan agar Indonesia memperkuat kebijakan domestik yang mendukung pengurangan sampah plastik. Kebijakan ini termasuk pelarangan plastik sekali pakai, mendorong inovasi dalam material ramah lingkungan, dan memastikan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat.

“Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pengelolaan sampah plastik global. Dukungan terhadap Perjanjian Plastik Global ini tidak hanya memperbaiki reputasi internasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan domestik,” tambah Rayhan.

Dengan urgensi yang semakin meningkat, perjanjian ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya global untuk mengurangi dampak buruk plastik terhadap bumi dan generasi mendatang.