Oposisi Iran Sebut Kematian Akibat COVID-19 Lebih Dari 26.200 Jiwa
Berita Baru, Internasional – Pemerintah Iran mengklaim jumlah korban meninggal akibat Covid-19 sampai Minggu (12/4) adalah 4.474 orang.
Kelompok oposisi yang tergabung dalam People’s Mojahedin Organization of Iran (PMOI/MEK) membantah klaim pemerintah tersebut.
Menurut data yang mereka kompilasi, jumlah kematian akibat COVID-19 sebenarnya telah mencapai 26.219 orang. Hal itu mereka tunjukkan dari peta interaktif yang dikembangkan kelompok oposisi tersebut.
PMOI mencatat kematian di berbagai provinsi yaitu meliputi: 4.050 di Teheran, 2.630 di Qom, 2.320 di Razaiv Khorasan, 1.070 di Khuzestan, 990 di Alborz, 920 di Golestan, 730 di Azerbaijan Barat, 675 di Hamedan, 530 di Ardabil, 530 di Fars, 420 di Kurdistan, 420 di Zanjan, 395 di Yazd, 140 di Bushehr, dan 65 di Khorasan Selatan.
Laporan terbaru yang mereka terima juga menunjukkan lonjakan besar di kota Shiraz, Iran tengah-selatan. Adapun laju orang yang meninggal di Provinsi Tehran sendiri juga terus meningkat.
Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita pemerintah IRNA pada Minggu (12/3), Wakil Walikota Teheran Mojtaba Yazdani mengatakan bahwa saat ini telah disiapkan 10.000 kuburan di Pemakaman Beheshte Zahra.
Hal itu sejalan dengan pernyataan sekretariat oposisi National Council of Resistance of Iran (NCRI) yang disampaikan pada 21 Maret 2020 silam, yang menyebut pemerintah telah menandatangani kontrak 10.000 kuburan baru.
Meskipun begitu, Presiden Iran Hassan Rouhani sekali lagi berusaha untuk membenarkan keputusannya yang akan mengembalikan orang untuk bekerja di tengah wabah COVID-19.
Rouhani juga mengklaim bahwa Iran sebenarnya dalam situasi yang lebih baik dalam perang melawan coronavirus bila dibandingkan dengan negara-negara Eropa.
Sumber | English.mojahedin.org |